GARUT, INFODESAKU – Dalam rangka meningkatkan daya daing dengan kabupaten dan provinsi lain di bidang kepariwisataan ini tidak lepas dari peran para pelaku usaha kecil mikro dan usaha kecil menengah maka dinas pariwisata dan budaya (DISPARBUD) Garut melakukan terobosan dengan dukungan penuh dari kementrian pariwisata Republik Indonesia melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta yang dilaksanakan bertempat di Fave hotel pada Jum’at (22/2/2019)
Dalam wawancaranya pihak kementrian yang diwakili Sekertaris Deputi Destinasi pada kementrian pariwisata zaini kustaman mengatakan, bahwa Garut sudah siap baik dari aspek atraksinya budaya dan alamnya yang luar biasa sekarang kita sentuh usaha usaha kecilnya supaya nanti sinergi bukan hanya satu-satu tapi secara koperhenship dan simultan serta aksesnya yang mudah dan gampang
“Jadi kami mengharapkan sekali pentas pentas ini lebih sinergi untuk program ada yang harus kita lakukan, yang selama ini sudah berjalan baik mengacu kepada Undang-undang No.10 thn 2009 yang mengatakan bahwa pariwisata itu mensejahtrakan dan memakmurkan masyarakat sekitar memeratakan kesempatan usaha jangan sampai tataran pelaku pariwisata jangan sampai kegiatannya tidak punya modal maka melalui program KUR ini bertujuan memberikan kredit baik melalui perbankan maupun non perbankkan yang sudah ditunjuk agunannya disederhanakan,” ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama Ferdiansyah selaku wakil ketua komisi X DPR-RI yang selalu mendukung dan suport pariwisata digarut menjelaskan bahwa kita kembali kepada beberapa perintah Undang-Undang dan konstitusi bahwa penyelenggara negara berkewajiban mensejahterakan rakyatnya bukan hanya materi tapi juga lahir batin.
“Garut yang kami lihat tidak memiliki sumber daya alam yang besar seperti batubara dan emas jadi apa yang bisa dijual ternyata hasil survey tingkat dunia mengatakan bahwa tujuan orang datang ke tempat tujuan wisata ada tiga hal yang pertama mengenai budaya,65 % yang berkaitan dengan alam 30 % dan yang berkaitan dengan buatan 5% dan Garut mempubyai 95% kapasitas tujuan wisata dan itu bisa kita eksploitasi untuk kepentingan rakyat garut dibidang wisata,” tuturnya.
Lebih lanjut Ferdiansyah menambahkan, bahwa jangan sampai ada alih fungsi lahan cagar alam ke hutan wisata dan ini merupakan daya jual baru jangan sampai ada kerusakan lingkungan dan ekosistemnya.
“Jangan sampai Ada alih fungsi lahan cagar alam Ke hutan wisata maka kita sama-sama jangan samapai Ada kerusakan lingkungan dan ekosistem alam justru projek wisata adalah menjaga kelestarian bukan merusaknya.” tandasnya .
Laporan : Suradi/Oki