BOGOR, INFODESAKU – Pengrajin sepatu dan sendal di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor terus khawatir terhadap nasib dunia industri rumahan (Home Industri) yang terus tergerus zaman. Tak hanya pendapatan maupun tingkatan produksi yang terus berkurang. Rupanya, hilangnya minat generasi penerus untuk menjadi pengrajin sepatu dan sandal menjadi salah satu faktor ke khawatiran tersebut.
Pengrajin Sepatu Sandal, Nandi (40) mengatakan, selain pendapatan yang terus menurun. Keberadaan para penerus pengrajin semakin berkurang.
“Kalau pendapatan terus menurun dari tahun sebelumnya. Sekarang, karena bulan puasa agak sedikit ada peningkatan, tetapi penerusnya yang hilang, “jelasnya saat ditemui Infodesaku di bengkel sendal miliknya di Kampung Kabandungan Rt 03/04, Desa Sirnagalih. Rabu (15/5)
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan, tentang harga bahan baku yang terus meningkat. Dibandingkan harga jual dari hasil produksi sepatu-sendal.
“Bahan baku, kalau saya mau protes lebih banyak naiknya, tapi turunnya tidak. Ini juga mempengahruhi kapasitas produksi,“ ungkapnya.
Dirinya berharap, bahwa usaha rumahan yang berada di Kecamatan Tamansari dan Ciomas tersebut bisa terus dilestarikan. Mengingat, saat ini penerusnya sudah jarang yang berminat untuk berprofesi sebagai pengrajin sepatu-sandal.
“Memang sekolah penting, tapi perhatikan juga, karena Tamansari dan Ciomas merupakan wilayah yang mayoritasnya memiliki keterampilan dalam memproduksi sepatu dan sendal.” pungkasnya.
Laporan : Yudi