SUKABUMI, INFODRSAKU – Sungguh memprihatinkan kondisi Ikah (35) Janda yang mempunyai anak 7 warga Kampung Panyairan RT 03/31 Kelurahan Kecamatan Palabuharatu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sabtu (28/01/2018).
Pasca ditinggal cerai suaminya 10 tahun silam, janda beranak tujuh ini terpaksa tinggal di rumah berukuran 7×8 meter yang terbilang tidak layak huni dengan kondisi atap rumah banyak yang sudah bolong.
“Mau dimana lagi saya tinggal pak, hanya rumah ini satu-satunya yang bisa di tempati oleh ke tujuh anak saya. Ya mau tidak mau saya harus tinggal dengan keadaan rumah seperti ini,” ujar Ikah.
Sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga, Ikah terpaksa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan bekerja serabutan. Meskipun anaknya yang pertama sudah bekerja sebagai, namun tetap saja belum bisa membantu biaya adik-adiknya.
”Saya kerjanya serabutan, seperti kuli nyuci baju dan nyetrika tapi kadang itu pun tidak setiap hari ada yang nyuruh. Kadang suka dapet 50 ribu seminggu, gimana tergantung yang ngasihnya. Kalau anak emang ada yang udah kerja penghasilannya satu juta perbulan , tapi untuk gaji sebulannya pun tidak cukup karena banyak kebutuhan yang lain seperti biaya ke dua adik-adiknya yang masih sekolah,” jelas Ikah.
Hati kecil Ikah sangat ingin memperbaiki rumahnya yang rusak dan memberikan tempat tinggal layak bagi anak-anaknya. Namun jangankan memperbaiki untuk makan setiap hari saja susah hingga terkadang harus pinjam beras ke tetangga.
“Siapa yang enggak ingin melihat keluarga senang pak. Saya juga khawatir dengan kondisi rumah yang sudah rapuh atap nya, takut roboh. Ini saja sudah banyak bocornya, kadang kalau lagi hujan deras terpaksa saya bersama anak anak tidur kebasahan atau suka ikut tidur di rumah saudara. Saya harap pemerintah bisa membantu kami untuk merehab rumah yang kami tempati ini,” pungkasnya.
Laporan : BA
1 comentar
Sabar bu.bukan ga tau intansi kepemerintahan,masalah keadaan ibu dan anak anak,termasuk rumah yg di tempati,ibu dan anak anak ,intansi pemerintah tau,melihat kan pemerintah pnya data ke pendudukan,maka nya di ada kan RT RW,semua buat laporan,dan pemerintah bukan ga memikirkan,ada yang lebih penting yang dikerjakan oleh pemerintah,dan bukan rumah atau keluarga anak anak ibu yg harus di perhatikan oleh pemerintah,banyak bu pemerintah harus adil.dalam menjalankan tugas,dan masuk keluar uang pemerintah harus tau,jangan nanti du anggap korupsi