BOGOR, INFODESAKU – Bertempat di Aula Koramil 2108 Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor telah melaksanakan Sosialisasi Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga, dan Sosialisasi cara penanganan sampah dan pendayagunaan halaman rumah sebagai pendukung ekonomi keluarga, Senin (29/01/18).
Permasalahan Sampah sangatlah komplek bagi lingkungan selain tidak sehat juga bau yang tak sedap dari aroma bau busuk sampah bila tidak di tangani dengan segera tentunya akan menimbulkan penyakit dan pencemaran udara.
Koramil 2108 Cariu mengadakan Sosialisasi tentang Pengolahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga dengan memanfaatkan Sampah rumah tangga dan Sampah Sayuran dari Pasar tradisional yang ada.
Turut hadir diacara, Sekcam Cariu Wahyudi, Danramil 2108 Cariu Kapten Inf. Slamet Royadi dan seluruh Anggotanya, kapolsek mewakili, UPT pasar Cariu dan Muspika Kecamatan Cariu dan Kecamatan Tanjungsari.
Acara dimulai dengan sambutan Camat mewakili Sekcam cariu Wahyudi dalam sambutannya sekcam mengatakan, sudah tradisi umumnya masyarakat membuang sampah sembarangan, maka dari itu mari kita bersama-sama untuk peduli sampah dan mengelola sampah rumah tangga yang berada diwilayah kecamatan Cariu dan kecamatan Tanjungsari supaya bisa menjadi pupuk organik.
“Cara pembuatan tai gergaji, sampah sayuran dan Daun rumput di aduk-aduk dengan takaran 1/ 1 lalu masukan ke jeliken atau Drum plastik berukuran 50 liter lalu tuangkan air beras, air gula, air kelapa dan setengah gelas kecil cairan EM 4. Lalu tutup Drum tersebut dengan rapat biarkan hingga 14 hari atau 40 hari agar supaya hasilnya pembusukannya bagus.” Singkatnya.
Sementara Danramil Kapten Inf. Slamet Royadi dalam sambutannya menerangkan, Kepada seluruh yang hadir terutamanya yaitu kepada anggota bhabinsa yang beranggotakan 22 anggota yang tersebar di 20 Desa yang terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Cariu dan kecamatan Tanjungsaari agar bisa menjadi motivator dalam sosialisasi pengolahan Sampah Organik menjadi kompos atau Pupuk di wilayah kerja masing masing.
“Hasil pengolahan sampah dan limbah rumah tangga sangat bermamfaat bagi tanaman atau Tumbuhan menjadi pupuk dan tidak mengandung kimia, tanamanpun akan tumbuh subur dan sehat untuk di konsumsi tanpa efek kimia” ujar Kapten Inf. Slamet Royadi.
Lanjut ia, kepada seluruh Bhabinsa di jajarannya harus memberikan pengetahuan tentang perbedaan sampah Organik dan non organik kepada masyarakat.
“Sampah Organik berupa tumbuhan atau sayuran yang bisa di jadikan pupuk sedangkan non Organik adalah sampah bukan berasal dari tumbuhan bila di biarkan sangat berbahaya juga karena bahan seperti plastik, karet busa dan kaca, kaleng adalah jenis sampah yang tidak cepat hancur, efeknya pada lingkungan berbahaya, bahkan Koramil Cariu sudah menyiapkan drum sampah di sepanjang pinggir lapangan Badak Putih sebanyak 18 drum,” paparnya.
“Mudah-mudahan semua Sosialisasi dan peraktek pengolahan sampah yang sederhana ini bisa dipraktekkan di desa masing-masing dan bisa bermaanfaat hasilnya bagi kita semua,” pungkasnya menambahkan.
Laporan : Andi F