NTT, INFODESAKU – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) NTT beserta Kementerian Pertanian melalui kegiatan Dukungan Inovasi Pertanian di Wilayah Perbatasan (DIP-WP) akan melakukan kegiatan peningkatan SDM petani bawang merah Kabupaten Malaka.
“Peningkatan SDM petani bawang merah tersebut selain pelatihan budidaya, juga akan dilakukan pelatihan penanganan panen dan pascapanen bawang merah,” demikian dikatakan Kepala BPTP Provinsi NTT, Syamsudin, ketika dikonfirmasi Infodesaku di Kupang. Jumat, (11/5).
Lanjutnya, Ia mengungkapkan, bahwa penanganan yang intens dilakukan yakni dari waktu panen yang tepat, cara panen, dan penanganan secara tepat setelah panen, misalnya waktu dan cara jemur untuk menurunkan kadar air, pengikatan dan penyimpanan setelah dijemur.
“Banyak produk bawang merah baik kualitas maupun kuantitas akan menurun, jika panen dan penanganan pasca panen tidak dilakukan dengan baik,” ujarnya.
Di samping itu BPTP NTT akan mengobservasi peluang kelompok tani khususnya kelompok wanita tani atau perorangan untuk dilatih memproses produk bawang merah segar menjadi hasil olahan.
“Kita akan buat observasi lagi kelompok tani di Malaka untuk dilatih mengolah hasil bawang merah. Misalnya bawang goreng, tepung bawang yang dapat berkembang menjadi unit usaha industri skala rumahtangga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, melihat peluang yang ada Syamsudin menuturkan, apabila Malaka telah menjadi sentra bawang merah maka pemasaran produk bawang merah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemasaran dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahan.
“Diharapkan melalui kegiatan DIP-WP produk yang dihasilkan berorientasi pemenuhan lumbung pangan dan ekspor. Dampaknya adalah peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.” Pungkasnya penuh harap.
Laporan : SERFINUS SERAN