BOGOR, INFODESAKU – Presiden Republik Indonesia Joko widodo Pukul 10 : 40 WIB tiba dilokasi pelaksanaan stunting, presiden didampingi menteri kesehatan dan polhukam pada kunjungan kerjanya Ke Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor dalam rangka meninjau anak kondisi stunting. Rabu, (04/7).
Dalam sambutannya Presiden mengatakan penanganan permasalahan stunting ini pemerintah melibatkan pihak-pihak swasta dan memanfaatkan inovasi teknologi.
Diwaktu bersamaan Kemenkes RI kepada awak media menuturkan kita memiliki risert kesehatan dasar, data stunting pada tahun 2013 mencapai 37.2%. Ditahun 2018 kami lakukan kembali namun hasil risertnya belum ada. Sementara di daerah-daerah kami telah memiliki datanya. Untuk pulau jawa sendiri mencapai 4,3 Juta jiwa tingkat kekerdilannya.
“Tugas penangan ini masih berat, namun diwilayah lainnya jumlahnya telah ada yang mencapai 20% seperti Yogya dan Bali,” tuturnya.
“Kami menginginkan masyarakat indonesia memanfaatkan makanan lokal dengan mengkonsumsi nutrisi yang cukup untuk mencegah terjadinya stunting kronis terutama ibu hamil harus cukup asupan makanan yang bergizi,” harapnya.
Nampak hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor TB. Luthfi menambahkan persoalan stunting di usia dini ia memaparkan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam penanganan stunting telah ada Biaya Oprasional Pendidikan (BOP) salahsatunya yaitu Komponen untuk biaya pemberian makanan tambahan. Kurang lebih 3000 PAUD Se-Kabupten bogor 2036 telah mendapatkan BOP terbanyak Se-Indonesia. Tiga tahun yang lalu Kabupaten Bogor yang Pertama yang mendapatkan BOP Se-indonesia. tahun kali ini merupakan yang ke tiga kali. namun yang harus dibenahi tingkat koordinasinya. sementara di paud anak hanya mendapatkan makanan tambahan saja yang seharusnya dilakukan kampanye gizi makanan kepada orangtua anak.
“Sebetulnya persolaan stunting bukan diselesaikan dengan PAUD yang mesti diubah adalah pola dan perilakunya.” pungkas Kadis Kabupaten Bogor.
Laporan :
FAUZI
