SUKABUMI, INFODESAKU – Profesi sebagai perwarta memang rentan dengan resiko, baik dengan cemoohan dan pujian seiring dengan perkembangan Zaman, kita di tuntut lebih profesional dalam menyajikan informasi kepada publik.
Hal tersebut tentulah menjadi satu perjuangan seorang perwarta, dimana kita dituntut harus profesional, kita juga harus cerdas, bijak dalam menentukan kehidupan sebagai pewarta.
Beben(45) salah seorang pewarta senior yang telah mengabdikan dirinya sejak era 90 an, sampai saat ini, terus berjuang memberikan informasi kepada publik, perjuangan Beben tak hanya sampai di sini, ia juga aktif menjalani usahanya yang sudah belasan tahun di rintis ya, dengan ketekunannya ia sudah berhasil mengantarkan putra putrinya sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi dengan ijazah S1.
“Alhamdulilah, berkat yakin dan kerja keras semuanya bisa terwujud, walaupun banyak suka dan dukanya yang saya alami,” terang Beben kepada awak media, Selasa(8/1/19)
Ia menambahkan ada waktu yang tersisa, usai menjalani aktivitas pewartanya, dan waktu itulah yang harus dimanfaatkan untuk terus berusaha dan berjuang walau hanya sebagai pedagang di emperan toko.
“Pewarta itu harus cerdas, bijak, mereka seorang pekerjaan keras dengan pemikiran nya dan tulisannya karyanya bisa mengubah dunia, tidak semua pewarta suka tanda kutip, dan inilah perjuangan saya.” Pungkasnya.
Jadi cari duit, tidak hanya mengandalkan jadi wartawan. Ada usaha walau kecil. Wartawan itu jiwa saya yang tidak bisa dilepaskan.
Laporan : BA