BLORA, INFODESAKU – Selasa (15/1), tim infodesaku mengunjungi salah satu wisata di Blora tepatnya di Desa Tempellemahbang Jepon. Wisata Seloparang namanya, adalah salah satu wisata yang berada di Kabupaten Blora, dengan tempat yang sejuk, bersih dan dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi serta hembusan angin dan hawa segar yang menambah pesona keindahan waduk Seloparang.
Untuk menuju lokasi waduk Seloparang, relatif mudah dijangkau. Dari jalan raya Blora-Jepon atau dari SMAN 1 Jepon ke arah utara lebih kurang dua kilometer. Didukung kondisi jalan yang sudah cukup baik pengunjung dapat berkendara lebih nyaman untuk menuju ke lokasinya.
Dengan adanya waduk yang mengandalkan air hujan itu, beberapa petani Desa Tempellemahbang telah memanfaatkannya untuk irigasi pertanian.
Di sekitar lokasi waduk itu pula, kerap didatangi pemuda dan orang dewasa untuk menikmati pemandangan dari atas bukit, yang dikenal dengan nama Bukit Cinta.
“Sebelum dinamakan bukit cinta dulunya bernama Bukit Seloparang dan semenjak 2012 – 2016 Seloparang berubah menjadi Bukit Cinta karena diatas bukit tersebut sering dipakai pemuda-pemudi untuk bercinta. Seiring berjalannya waktu Bukit Cinta kembali lagi dinamakan Bukit Seloparang,” jelas Sabikin selaku wakil ketua POKDARWIS (kelompok Sadar Wisata)
Dengan program inovasi desa, pemerintah desa Tempellemahbang akhirnya mendulang inisiatif dan berbenah menjadikan lokasi waduk Seloparang sebagai destinasi wisata desa.
Hal itu bukan tak beralasan, sebab sebagai ikon dinilai memiliki potensi dan daya tarik tersendiri untuk dikembangkan sesuai potensi yang ada.
Kepala Desa Tempellemahbang Ahmad Syaifudin mengatakan, di lokasi waduk Seloparang sudah dirintis dan dilakukan pembangunan untuk sarana out bond dan kuliner yang ke depan disenergikan sebagai kawasan agro wisata.
“Beberapa tempat untuk berfoto atau menikmati pemandangan di sekitar waduk Seloparang sudah kami siapkan. Termasuk arena out bond yaitu fliying fox dan sepeda layang sudah kami buat. Ini dalam taraf penyelesaian pengerjaan, Untuk fliying fox panjangnya kurang lebih 300 meter,” jelas Ahmad.
Selain itu, Ahmad juga mengatakan sejumlah tempat untuk istirahat bagi pengunjung sambil menikmati kuliner hingga kini masih dikerjakan.
“Sambil jalan, terus kita benahi. Kami bertekad memberdayakan masyarakat untuk maju bersama melalui potensi desa yang ada, yakni Seloparang,” ujarnya.
Dikatakannya, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah dilakukan pengalokasian anggaran untuk destinasi wisata desa di Seloparang.
“Pengelolaannya melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan karang taruna desa. Kami persilahkan remaja dan pokdarwis untuk berkreasi mengembangkan ide atau gagasan agar ke depan bisa lebih baik dan makin berkembang,” jelasnya.
Ketua pokdarwis desa Tempellemahbang Kasiyanto menambahkan selain out bond ke depan digagas dengan agro wisata yang cocok dibudidayakan di lahan sekitar waduk Seloparang yang berada di wilayah RW 2/RT 8 desa setempat.
“Kami memiliki ide, mensinergikan sebagai agro wisata yang dibudidayakan oleh warga. Seperti petik buah jeruk atau yang lainnya. Pengunjung bisa membeli, menikmati dan memetik langsung dari kebun warga sambil menikmati pesona wisata yang ada,” katanya.
Pihaknya pun berharap bimbingan dan arahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mewujudkan cita-cita itu.
“Sangat kami harapkan sekali, bimbingan dan arahan dari lembaga pemerintah baik dari tingkat kecamatan dan kabupaten,” beber ketua POKDARWIS.
Sementara itu Agung, pengurus BUMDes Tempellemahbang menyambut baik dan menyampaikan apresiasi untuk mewujudkan destinasi wisata melalui potensi desa.
“Mendulang potensi wisata desa memang butuh perjuangan, gotong royong dan sinergitas berbagai pihak. Dan perlu alokasi anggaran, Selama itu untuk memajukan desa kami, tentu sangat optimistis untuk saling bantu.” Pungkasnya.
Laporan : Teguh Arianto/Ag/Ds