JAKARTA, INFODESAKU – Para pemangku kepentingan industri gas bersinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjadikan gas alam sebagai salah satu sumber energi berkelanjutan. Sinergi ini mengemuka pada kegiatan Konferensi dan Pameran International Gas Indonesia (IndoGAS) 2019 pada Selasa (19/02) di Jakarta.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan insentif fiskal untuk menggenjot produksi tersebut bakal terus diberikan. Misalnya, pemberian pembebasan pajak bagi pelaku usaha sektor migas untuk mengekplorasi potensi-potensi energi di berbagai blok migas di seluruh Indonesia.
“Kita provide fiscal insentive yang diharapkan menarik lebih banyak bagi produksi energi di Indonesia. Misalnya dengan cost recovery, pelaku bisa menikmati tax insentif yang lebih dengan exploration and exploitation, termasuk salah satunya mereduksi 100 persen pajak lahan dan bangunan. Kita akan mem-provide dan membangun infrastruktur untuk meng-improve distribusi gas dengan pipeline untuk industri, transportasi dan household,” jelasnya.
Menurut Menkeu, pada masa yang akan datang produksi gas di Indonesia bisa bertambah dari beberapa proyek eksplorasi, seperti di Blok Masela, East Natuna, dan Proyek IDD atau Indonesia Deepwater Development yang masih dikaji oleh Kementerian ESDM mengenai rencana pengembangan dari proyek lapangan tersebut. Oleh karena itu, penyusunan kebijakan pemerintah untuk mendorong investor masuk di sektor tersebut menjadi kunci untuk mendukung kegiatan eksplorasi migas.
“Kami akan terus terbuka untuk keterlibatan dan mendiskusikan agar kami dapat merumuskan kebijakan yang yang menguntungkan investasi industri gas untuk berkembang serta sejauh dapat terus meningkatkan kinerja industri hilir di sektor migas,” pungkas Menkeu.
Laporan : ip/hpy/nr/red