SUKABUMI, INFODESAKU – Kegiatan Hari Nelayan ke-59 di Kabupaten Sukabumi berlangsung tepatnya di Alun-alun Palabuhanratu Jalan Siliwangi Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, yang diikuti sekitar 3000 Warga masyarakat dan tamu undangan memenuhi Alun-alun Pelabuhanratu. Pada Sabtu (6/4).
Hari Nelayan di Kabupaten Sukabumi yang dipringati setiap tahun pada tanggal 6 April 2019 ini bertema Monentum Kebangkitan Nelanyan dan Masyarakat Pesisir Dengan Mengoptimalkan Usaha Perikanan, Ramah Lingkungan Dan Berkelanjutan, Serta Aktualisasi Nilai- Nilai Tradisi Sebagai Upaya Pelastarian Budaya Lokal Demi Terwjudnya Nelayan Sejahtera, Budaya Dan Laut Tetap Lestari.
Karena itu setiap tahun perayaannnya selalu disambut gegap gempita oleh segenao masyarakat nelayan, menjadi tradisi dan dayatarik wisata tersendiri, karena pada prakteknya perayaan syukuran nelayan selalu menampilkan seni dan budaya tradisional di dalamnya
Demikian juga Syukuran nelayan di Palabuhanratu Kab. Sukabumi selalu terselenggara dengan meriah dan menjadi magnet wisatawan domestik bahkan mancanegara, Sykuran Nelayan di Palabuhanratu ini disinyalir sebagai aktivitas tradisi yang menginspirasi ditetapkannya Hari Nelayan Nasional 58 tahun lalu.
“Saya mengucapkan terimaksih yang setinggi tingginya atas jerih payah dan pengorbanan saudara kita para nelayan dalam menjaga ketahanan nasional khususnya ketersediaan bahan pangan hasil laut,” demikian dikatakan Bupati Sukabumi, H.Marwan Hamami di awal sambutannya saat menghadiri Puncak Acara Hari Nelayan Nasional Tingkat Kabupaten Sukabumi Ke-59 Tahun 2019.
Lebih lanjut dikatakan, sebagai bentuk pelayanan dan upaya meningkatkan kesejahteraan para nelayan, telah disampaikannya aspirasi masyarakat.
“Pemkab Sukabumi juga didukung oleh Pemprov Jabar ke Pemerintah pusat untuk dilakukan kajian ulang dan mendalam DED PPI Cisolok sampai Tuntas,” tambahnya.
Bupati Sukabumi juga meminta nelayan untuk melengkapi dokumen Kapal dan mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku, dengan mengutamakan keselamatan dilaut dan menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan serta melengkapi persyaratan membuatan kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan sebagai identitas profesi pelaku usaha sehingga memudahkan perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan.
“Banyak hal yang sarat nilai dalam penyelenggaraan hari syukuran nelayan diantaranya memanfaatkan sumberdaya Kelautan dan Perikanan dengan lebih arif dan bertanggungjawab untuk kelestarian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” jelasnya.
Diakhir sambutannya Bupati menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak atas terselenggaranya Syukuran Nelayan di Palabuhanratu tahun 2019
“Saya mengingatkan kepada para nelayan untuk menyisihkan sebagian hasil tangkapan ikan untuk pembayaran zakatnya, supaya tangkapannya selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” pesannya kepada para nelayan.
Masih ditempat yang sama Ketua Panitia Hari Nelayan Palabuhanratu ke-59, Pepen Supendi mengungkapkan kepada Ifodesaku, syukuran hari nelayan Palabuhanratu merupakan acara tradisi yang sering diadakan 1 tahun sekali. Selain bertujuan untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa, acara ini juga bermaksud melestarikan kesenian dan kearifan budaya lokal agar senantiasa selalu terjaga dan terus dilestarikan.
“Pesta nelayan ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil yang diperoleh setelah upacara adat, kita gelar labuh saji ketengah teluk ini merupakan tradisi tahunan nelayan Sukabumi tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur nelayan,” paparnya
Sementara anggota DPR RI Komisi X Fraksi PPP, Reni Marlinawati dirinya mengatakan, dalam prospek pariwisata di Kabupaten Sukabumi sangat luas dan hasil tanggkap ikan sangat kecil dan kami mengajak kepada masyarakat untuk gemar makan Ikan.
“Pariwisata laut di Kabupaten Sukabumi sangat luas, Insyaallah dengan di bangunnya Bandara dan Double Track di Kabupaten Sukabumi akan menggenjot pertumbuhan ekonomi dari segala bidang, termasuk perikanan dan wisata.” pungkasnya.
Laporan : Arif /KF