SERANG, INFODESAKU – Desa Cikolelet merupakan salah satu Desa Wisata yang secara resmi berdiri sejak 2017 lalu melalui SK Bupati Kabupaten Serang. Selain menawarkan wisata pedesaaan yang terdiri dari lahan persawahan, peternakan kambing etawa, perkebunan dan perikanan darat, desa ini juga kaya akan seni dan budaya warisan leluhur yang masih terpelihara hingga saat ini seperti tradisi mamaca, tarian rampak bedug, debus, festival tahunan ngagurah dano, upacara prah-prahan, dan sebagainya. Sejak ditetapkan sebagai desa wisata, Cikolelet juga melakukan penataan di beberapa objek wisata alam yang ada, diantaranya dengan menciptakan spot selfie, rumah pohon dan camping ground di Puncak Pilar dan Gunung Cibaja.
Salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian kepada Masyarakat. Sebagai usaha untuk memenuhi ketiga kewajiban tersebut, dosen bersama mahasiswa S2 Pariwisata STP Trisakti kembali menggelar pelatihan homestay dan pemanduan di Balai Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang, Banten, pada Sabtu (18 Mei 2019) lalu.
Pelatihan ini merupakan salah satu dari rangkaian pelatihan yang dilakukan STP Trisakti dalam rangka program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Pelatihan homestay kali ini diikuti 20 pelaku usaha homestay di Desa Wisata Cikolelet dan bertujuan agar para pemilik homestay tersebut mampu mengelola homestay dan melayani tamu dengan baik.
Wijayanti Prabandari sebagai salah satu narasumber mengungkapkan bahwa dalam mengelola usaha homestay diperlukan kreativitas dan inovasi yang tiada henti agar homestay yang dikelola memiliki keunikan yang menjual.
“Uniknya sebelah mana? Dari nama aja sebenernya udah bisa dibikin unik, misalkan di plang homestay nya ditulis “Homestay Kembang Desa” supaya banyak wisatawan yang penasaran,” ujarnya disambut gelak tawa peserta pelatihan.
Selesai menyimak teori di Balai Desa, Dosen Housekeeping STP Trisakti Anis Darsiah beserta para peserta pelatihan melakukan kunjungan ke beberapa homestay yang sudah beroperasi untuk memberi masukan mengenai tata letak perabotan, kebersihan dan kerapihan di lingkungan homestay. Anis menyatakan bahwa para pemilik begitu bersemangat homestay nya dikunjungi dan berharap mendapat masukan demi peningkatan kualitas homestay nya masing-masing.
Selain pelatihan homestay, STP Trisakti juga mengadakan pelatihan pemanduan dengan narasumber Sudirman, Ketua Umum HPI Banten yang juga tercatat sebagai mahasiswa S2 pariwisata STP Trisakti. Sudirman mengungkapkan bahwa jumlah pramuwisata berlisensi masih sangat minim bila dibandingkan dengan destinasi wisata yang ada di Banten.
“Sebenarnya beberapa bulan lalu Dispar Kabupaten dan Dispar Provinsi sudah mengadakan pelatihan guiding, tapi jamnya belum mencukupi. Pelatihan kali ini sangat berguna karena untuk bisa mengikuti sertifikasi, para peserta diharuskan mengikuti pelatihan dengan jumlah jam tertentu. Sertifikasi itu nantinya sebagai salah satu syarat mendapatkan lisensi.” pungkasnya.
Laporan : Rin/Epf