GARUT, INFODESAKU – Perhatian pemerintah pada petani bukan main-main hal itu terbukti dengan diluncurkannya Kartu Tani, Kartu inilah yang bakal dipakai petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Dengan cara ini subsidi pemerintah tak bakal nyasar lagi, tapi pada kenyatannya masih ada petani yang menjerit karena susahnya mendapatkan pupuk sebagaimana diungkapkan oleh Samsa petani asal Desa Limbangan Timur Kecamatan Balubur Limbangan. Jum’at, (11/12).
Lebih lanjut Samsa mengungkapkan Kartu Tani tak ubahnya hanya sebuah mimpi yang menjadi penghias tidur saja, karena pada kenyataannya sampai detik ini dari pengurus kelompok tani maupun PPL tidak ada penjelasan secara detail cara mendapatkan dan menggunakan kartu tani.
“Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sangat susah, dulu 50kg urea itu hanya 110 ribu rupiah sekarang 250 ribu rupiah dengan dalih sipenjual pupuk urea tidak disubsidi”, ungkap Samsa.
Selain itu Samsa juga keluhkan tidak pernah adanya pembinaan dari PPL dan arahan setiap kali musim tanam dan cara menanggulangi hama denga baik dan efektif sehingga tidak merusak lingkungan dan memakan biyaya mahal.
“Jangankan pembinaan langsung ke petani, memperkenalkan diri juga itu PPL tidak pernah sehingga saya sendiri tidak tahu siapa PPL Limbangan Timur”, keluhnya.
Diakhir pembincangan Samsa mengatakan saat ini petani begitu menderita karena biyaya produksi pertanian lebih mahal tidak sebanding dengan haraga jual yang murah.
Untuk mengklarifikasi masalah tersebut kami mendatangi kantor UPT Pertanian Limbangan, namun sayang kepala UPT sedang tidak ada.
Laporan : Bhegin
