GARUT, INFODESAKU – Menyikapi pernyataan Bupati Garut Rudi Gunawan di sebuah media online yang mengatakan pelaksanaan Liga Desa Pila Tiga Pilar ditunda mendapaka reaksi dari para peserta, terutama dari Zona 5 yang mencakup 5 kecamatan (Malangbong, Kersamanah, Cibatu, Selaawi dan Balubur Limbangan) 23 desa dengan mengelar pertemuan bersama Panitia lokal Zona 5 di Aula Desa Limbangan Tengah dengan tuntutan meminta kepastian dan jaminan pelaksanan Liga Desa. Sabtu (12/02).
Didin salah satu peserta dalam pertemuan teraebut mengungkapkan kekhwatirannya akan penundaan gelaran Liga desa yang disampaikan oleh bupati, bernasib sama dengan APDESI Cup 2021 dimana tiap desa sudah menyetor uang Rp. 700.000″00/ desa dan hanya mendapatkan kotim 20 dan koskaki 20/ Kecamatan sementara sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan APDESI Cup itu digelar dan dikemanakan uang pendaftarannya.
“Sekarang Liga desa ditunda sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan hal itu membuat kami takut seperti APDESI Cup dengan uang yang sudah masuk kepanitia diperkirakan ratusan juta rupiah tidak jelas pertanggungjawabannya”, ungkapnya.
Sekjen Panitia lokal Zona 5 Agus Toto Iskandar menjelaskan pertemuan bersama para peserta Liga desa guna membahas tentang penundaan pelaksanaan Liga Desa serta membuat satu kesepakatan tentang jaminan dan kepastian penyelenggaraan Liga desa. Pada kesempatan tersebut para peserta minta jaminan uang pendaftaran tidak hangus jika Liga desa gagal digelar dan kepastian dilaksanak atau tidaknya Liga desa.
“Hasil dari pertemuan ini akan kami sampaikan kepada panitia Liga desa Kabupaten”, jelasnya.
Hasil dari pertemuan tersebut menyepakati agar Panitia Kabupaten menunda pelaksanaan screening pemain, jaminan uang pendaftaran kembali utuh jika Liga desa tidak jadi digelar dan Kepastian waktu/bulan pelaksanaan jika Liga desa tetap akan digelar dan semua itu harus disampaikan secara resmi oleh Panitia Liga Desa dan Ketua Askab PSSI.
Laporan : Bhegin
