KEDIRI, INFODESAKU – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tak setengah-setengah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kediri.
Khusus untuk SMA Dharma Wanita yang diperuntukkan bagi siswa miskin, tahun ini Pemkab Kediri akan membangun gedung baru yang lebih representatif dan nyaman.
Sesuai rencana, bangunan baru boarding school terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem. Tidak jauh dari RSUD SLG. “Desain (bangunan baru boarding school, Red) sudah ada. Maret nanti seharusnya sudah mulai lelang,” kata Mas Dhito.
Boarding school yang dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ini memang digarap secara maksimal oleh Mas Dhito. Bukan hanya menggratiskan seluruh biaya pendidikan dan biaya asrama, namun kualitas pendidikan di sana sama dengan Sampoerna High School lainnya.
Hal itu tak lepas dari kurikulum yang menggunakan Sampoerna Academy. Pembelajaran di sana juga dalam pengawasan Putera Sampoerna Foundation.
“Ini (SMA Dharma Wanita Boarding School, Red) kami maksimalkan agar anak-anak dari keluarga miskin atau bahkan sangat miskin ini bisa mengangkat derajat keluarganya dengan pendidikan yang lebih baik,” terangnya.
Dengan menuntaskan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, menurut Mas Dhito anak-anak tersebut diharapkan bisa memutus rantai kemiskinan di keluarga masing-masing.
“Syarat untuk masuk SMA Dharma Wanita Boarding School memang harus anak dari keluarga miskin. Seleksinya benar-benar ketat,” jelas pria yang setiap tahunnya menggelontor miliaran rupiah untuk anak-anak tersebut.
Mas Dhito bersyukur, respons masyarakat sangat baik terhadap SMA Dharma Wanita Boarding School. Saat dirinya menginap di rumah salah satu warga di Kras beberapa waktu lalu, menurut Mas Dhito ada dua orang yang khusus datang untuk berterima kasih pada dirinya. Sebab, anak mereka bisa bersekolah di SMA Dharma Wanita Boarding School.
Respons positif warga itu semakin menebalkan semangat Pemkab Kediri untuk terus meningkatkan kualitasnya. “Di tahun ajaran baru nanti kami akan menerima kembali 130 siswa baru. Seleksinya sama. Anak-anak dari keluarga paling miskin di tiap kecamatan diseleksi dan dipilih untuk masuk ke sana,” paparnya.
Tidak hanya bersekolah di SMA, anak-anak berprestasi nantinya akan diarahkan untuk bisa melanjutkan kuliah secara gratis di Western Australia University. Kerja sama terkait hal tersebut sudah diteken Pemkab Kediri pada 2023 lalu
Bagaimana dengan anak-anak dari keluarga kurang mampu lainnya? Mas Dhito menegaskan, Pemkab Kediri menyiapkan beragam jenis beasiswa. Termasuk di antaranya beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) senilai miliaran rupiah.
Dana tersebut digunakan untuk membantu meringankan beban pendidikan siswa dari berbagai jenjang. Mulai SD, SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa di perguruan tinggi negeri. “Intinya, siswa di Kabupaten Kediri tidak boleh kesulitan belajar karena keterbatasan biaya. Pemkab akan berupaya memfasilitasi dan meringankannya,” jelasnya. (adv Kominfo kabupaten Kediri)