GARUT, INFODESAKU- Kepala Desa Majasari, Sulaeman bekerjasama dengan Forum Komunikasi Keluarga Peduli Disabilitas (FKKPD) Kabupaten Garut dan PGRI Kecamatan Cibiuk mengelar acara workshop pendidikan Inklusiv bagi kader di Aula desa. Sabtu, (12/5).
Dalam sambutannya, Kepala Desa Majasari, Sulaeman menyampaikan, bahwa acara ini terselengara berkat kerjasama dengan FKKPD dengan tujuan untuk memberdayakan para kader dalam membimbing para kaum disabilitas khususnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Dengan workshop ini, nantinya kader bisa mensosialisasikan kembali kepada para orangtua ABK serta menjadi pemerhati dan pembimbing ABK. Semoga kader menjadi pembimbing para ABK dan bisa membantu orangtua dalam mendidik para ABK,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PGRI, Ade Udin dalam sambutannya menekankan, bahwa keberhasilan pendidikan terletak pada tiga unsur yaitu guru, pemerintah dan orangtua. Selain itu, kita tidak boleh memaksakan anak untuk belajar berdasarkan kehendak kita, biarlah mereka belajar sesuai minat dan bakatnya terlebih dalam mendidik ABK.
“ABK perlu perlakuan yang sabar agar kita bisa tahu apa minat dan bakat anak, sehingga kita mudah mengarahkanya,” tegasnya.
Sebagai Pemateri yang juga Ketua FKKPD, Tijan menyampaikan, pendikan itu merupakan hak semua warga Indonesia tanpa terkecuali, semuanya berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan amanat UUD45, pasal 31, ayat 1 dan 2 serta UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan.
“ABK pun punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Wida salah satu kader yang turutserta dalam workshop tersebut mengungkapkan, dirinya secara nurani terpanggil untuk mengikuti workshop ini, mengingat didesanya sangat membutuhkan orang- orang yang peduli terhadap pendidikan ABK.
“Selaku kader, sudah menjadi satu kewajiban untuk membantu permasalahan kesejahtraan social, salah satunya pendidikan bagi kaum disabilitas dan ABK.” pungkasnya singkat.
Laporan : BHEGIN
