BOGOR, INFODESAKU – Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor siap mendukung pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor demi kepentingan masyarakat. Pembangunan bendungan tersebut dibahas lebih dalam pada rapat ekspos rencana pembangunan, di Ruang Rapat I, Sekretariat Daerah, Cibinong, Jumat (11/3).
Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Bogor, Ade Yasin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bastari, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Kav. Gan Gan Rusgandara, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin, jajaran Pemkab Bogor dan BBWS Citarum.
Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan bahwa hari ini kita melaksanakan koordinasi dengan Kepala BBWS Citarum, kendala di lapangan sudah kita bahas, mudah-mudahan bisa terus kita lanjutkan. Pada, kami siap mendukung, namun memang prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama, karena ada ratusan hektar yang harus dibebaskan, artinya masyarakat harus dilibatkan pada pembangunan ini.
Saya pernah mengutarakan bahwa cita-cita kami dari dulu untuk memenuhi kebutuhan udara dan untuk mengairi sawah warga di Bogor Timur, kami ingin punya waduk yakni di Cijurey. Hal ini sudah saya usulkan dan sampaikan sampai ke pak Menteri, Alhamdulillah sudah direspon dan akhirnya akan segera dibangun,” ungkap Ade Yasin.
Sebenarnya, sebenarnya masyarakat sudah memahami mengenai manfaat yang akan dirasakan langsung, seperti memenuhi kebutuhan air baku, irigasi untuk-sawah mereka, serta pariwisata yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, sehingga tidak lagi mendukung.
“Jadial lahan, Insya Allah selama ini lahan yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor tidak ada sesuatu yang diinginkan, selalu kondusif. Artinya kita selalu melaksanakan kegiatan ini secara humanis,” tandas Ade.
Jadi, lanjut Ade, ketika Bendungan Cijurey ini diwujudkan untuk masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat, Insyaallah mereka juga akan dapat membantu kita dalam di Cibeet.
Kepala BBWS Citarum, Bastari menuturkan, bendungan ini adalah bendungan model terbaru, jadi pak menteri minta tidak hanya bendungan urugan seperti biasa, jadi ini akan menjadi bendungan tipe baru. Bendungan ini menggunakan struktur baru yang terus kita analisa bersama para tenaga ahli dari Jepang. Jadi semua suasana kita berjalan sambil berjalan bersama dengan lahan.
“Desain bendungan juga akan dibahas secara intensif, karena bendungan adalah infrastruktur yang menerapkan teknologi tinggi. Pembahasan akan melalui beberapa tahapan seperti sidang teknis, sidang pleno, dan persetujuan desain oleh Pak Menteri,” tutur Bastari.
Ia menambahkan, pembangunan bendungan ini pertama kali di Indonesia, sampai saat ini belum ada ahlinya di Indonesia, jadi kami akan melibatkan ahli dari Jepang. Kita berharap pertengahan tahun ini pelaksanaannya sudah bisa berjalan. Pembangunan bendungan ini membutuhkan lahan 1.700 hektar untuk Cibeet dan 203 hektar untuk Cijurey, dengan mekanisme pembangunan lahan ganti untung.
“Adanya bendungan ini tentunya akan bermanfaat untuk penanggulangan banjir, irigasi, kebutuhan air baku, yang bisa digunakan untuk kebutuhan air baku PDAM, bisa juga untuk PLTA dan tentunya pariwisata,” ujarnya.
Laporan : Red