GARUT, INFODESAKU – Badan kerjasama antar desa (BKAD) Kecamatan Balubur Limbangan dan Selaawi gelar Bimbingan teknis program smart village bagi Sekretaris desa, Oprator dan Bendahara desa dari 21 Desa yang secara resmi dibuka Oleh Camat Balubur Limbangan Drs. Heri Hermawan, acara berlangsung di Selaawi Bamboo Creativ Center. Kamis. (13/04).
Ketua BKAD Limbangan Heru Gunawan dalam sambutannya mengatakan Bimbingan teknis ini diberikan dalam rangka percepatan implementasi program serta sebagai panduan teknis bagi Sekretaris desa, Bendahara dan operator desa agar memiliki pengetahuan dan standar pelaksanaan di desa masing-masing.
“Bimtek ini merupakan kerjasama BKAD Kecamatan Balubur Limbangan dengan BKAD Kecamatan Selaawi dalam rangka percepatan implementasi program smart village,” tuturnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Deden Zenal Muttaqin Limbangan menjelaskan Bimtek ini dibiyayai dari Dana Desa tahun 2023 tahap satu yang diikuti oleh 63 orang dengan materi fokus pada Optimalisasi Sistem Keuangan desa Could, Sistem Informasi Transaksi Non Tunai dan Sitem Informasi Salur Dana Desa dengan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, IBC BJB dan Lawang Sewu Tecnogi Jakarta.
“Tata kelola administrasi Pemerintahan desa sangatlah penting, dimana Desa sebagai wilayah yang didalamnya ada Pemerintahan yang Mengelola Desa, ada Penduduk yang dilayani dan Pondasinya adalah Administrasi,” jelasnya.
Deden juga menegaskan administrasi pemerintahan desa meliputi banyak aspek mulai dari Profile Desa, Profile Pemerintahan Desa, Administrasi Penduduk dan Layanan, Administrasi Keuangan hingga Pemetaan Pertanahan di Desa. Seluruhnya wajib dikelola, diadministrasikan, diarsipkan secara Sistem dan Digitalisasi yang terintegrasi dengan Pemerintahan diatasnya yaitu Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
“Administrasi Keuangan hingga Pemetaan Pertanahan di Desa. Seluruhnya wajib dikelola, diadministrasikan, diarsipkan secara Sistem dan Digitalisasi yang terintegrasi dengan Pemerintahan diatasnya yaitu Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi,” tegasnya.
Tata Yusup salah satu peserta mengungkapkan selain pemaparan materi, para peserta langsung mencoba, mempraktikkan sistem informasi yang digunakan dalam program Smart Village, dijelaskan mulai dari persiapan penerapan sistem, isntalasi, setup, konfigurasi hingga penggunaan sistem dalam pelayanan administrasi warga.
“Sistem yang digunakan dapat berkerja baik ada internet ataupun di desa tidak memiliki jaringan internet (online-Offline), ini bertujuan agar pelayanan Kepala warga di desa tetap dapat berjalan,” ungkapnya.
Laporan : Bhegin