BOGOR, INFODEDAKU – Terkait pemberitaan warga miskin yang menghuni gubug selama 7 (tujuh) tahun dan memiliki 12 orang anak di wilayah Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak, salah satunya Habib Hasan Alatas, tokoh masyarakat Puncak.
Habib, panggilan akrabnya mengaku kaget dan merasa sangat prihatin terhadap kondisi keluarga tersebut.
“Saya merasa sangat prihatin sekali mendengar dan melihat bahwasannya masih ada warga masyarakat seperti keluarga Pak Entong yang memiliki 12 anak, bahkan tiga (3) diantaranya harus putus sekolah,” tutur Habib yang juga Pimpinan Majelis Ratib Annibros Cisarua, melalui pesan Whatsappnya pada Kamis (5/07).
Lebih lanjut kata Habib, Ia menambahkan juga mempertanyakan dimanakah peran, tugas dan fungsi dinas-dinas terkait selama ini.
“Jika kenyataannya sudah seperti ini, Saya kira Pemkab Bogor tidak peka terhadap kondisi warga masyarakatnya terutama Dinas-dinas terkait, atau mungkin Pemerintahan kita sedang terbuai oleh hiruk-pikuk situasi politik, kenaikan BBM, TDL dan sebagainya. Sehingga mengakibatkan kurangnya kontroling dan ini jelas merupakan PR besar bagi Pemerintah Kabupaten Bogor pasca Pilkada yang kemarin kita laksanakan secara serentak tersebut,” ujarnya mempertanyakan.
Sementara itu Samsul, Warga Cipayung Megamendung mengungkapkan, terlepas permasalahan tanah serta bangunan yang di huni oleh keluarga Entong bukan miliknya itu tetap harus kita bantu.
“Sudah saatnya dan sepatutnyalah kita berbuat terhadap warga, terlebih lagi mereka benar-benar membutuhkan uluran tangan kita.” singkatnya.
Laporan:
TAUFIK