Strategi Pemkab Bogor Hadapi Musim Kemarau

CIBINONG, INFODESAKU -Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya melakukan serangkaian strategi untuk menghadapi kekeringan di beberapa kecamatan saat musim kemarau. Membuat embung air di daerah langganan kekeringan menjadi solusi permanen mengahdapi musim kemarau di Kabupaten Bogor. Hal tersebut dikatakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor saat berdialog di Radio Tegar beriman (Teman) 95,3 FM Diskominfo, Rabu (19/8).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo menjelaskan, pada kemarau tahun lalu data kami menunjukan musim kemarau relatif panjang sehingga dari 40 kecamatan, 28 kecamatan dan 200 lebih desa mengalami kekeringan. Alhamdulillah sampai bulan Agustus ini kemarau yang kita prediksi lebih panjang ternyata masuk ke bulan basah istilah yang digunakan BMKG, artinya masih ada hujan ditengah kemarau. Diperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada pulan September.

“Daerah terdampak yang paling kering tahun ini yakni kecamatan Jasinga, yakni ada 11 Desa yang mengalami kekeringan dan memohon bantuan air bersih. Melihat data yang ada pada penanganan tahun lalu BPBD bekerjasama dengan PDAM mengirim air untuk daerah-daerah yang terdampak kekeringan”, terang Joko.

Joko menambahkan hasil evaluasi penanganan tahun lalu, baru 50 persen yang bisa tertangani. Untuk itu kebijakan kami di tahun ini, pertama penanganan daruratnya harus bisa menangani 50 persen lebih daerah-daerah yang kemungkinan mengalami kekeringan.

“Kita juga mendorong masyarakat untuk saling membantu saudara-saudaranya yang mengalami kekeringan. Jadi karena faktor alamnya ada daerah yang langganan keringan, ini yang harus dibantu air dari luar. Kemudian untuk daerah yang memungkinkan kita buatkan embung, kita akan coba anggarkan kembali sebagai cadangan air kita”, tambah Joko.

Namun, lanjut Joko, ini juga kita harus lakukan dengan teliti karena jika kita buat embung kalau sumber airnya tidak cukup nanti hanya jadi sebuah empang yang tidak ada airny. Mudah-mudahan dengan kondisi kemarau musim basah ini tidak menjadi kendala lebih serius dibandingkan tahun lalu.

“Mudah-mudahan prediksi BMKG benar bahwa puncak kemarau hanya sampai bulan September. Kedua, dikarenakan kebijakan Bupati lebih cepat menjangkau masyarakat, keterlibatan masyarakat juga sudah mulai nampak. Salah satunya ada komunitas yang menggerakan swadaya masyarakat membantu pemerintah menyediakan sarana air bersih. Sekarang mereka sedang bekerja di Jasinga, mereka berharap setelah selesai di Jasinga mereka lanjut ke kecamatan lainnya”, katanya.

Jadi, kata Joko, ini adalah contoh, yang dilakukan komunitas ini bisa menggugah masyarakat yang masih memiliki kelebihan air bisa turut membantu masyarakat lainnya yang membutuhkan.

Selanjutnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hasan memaparkan, tahun ini pertama kali dinyatakan ada daerah yang mengirimkan permohonan air itu dimulai pada tanggal 29 Juli. Kemudian, sampai dengan tanggal 12 Agustus kemarin, sudah ada 6 kecamatan yang memohon bantuan air diantaranya Jasinga, Cariu, Citereup, Ciampea, Tenjo, dan Cigudeg. Yang paling banyak ada di Jasinga, yakni 11 desa memohon bantuan air bersih.

“Upaya-upaya yang dilakukan tidak melulu hanya merespon ketika ada bencana kita kirim air, kita juga mengupayakan membuat embung atau sumber-sumber air di daerah yang langganan kekeringan. Hanya saja ini butuh penelitian untuk meyakinkan di tempat tersebut sumber airnya cukup bahkan berlebih pada saat diperlukan”, papar Yani.

Untuk di Jasinga, terang Yani, kita masih belum menemukan sumber air, berbeda dengan kecamatan Tenjo dimana kita sudah menemukan sumber air yang cukup handal untuk menghadapi kekeringan.

“Jadi untuk Kecamatan Jasinga kita bersama dinas-dinas lainnya menyiapkan sumber-sumber air. Memang kalau kita sudah tau langganan kekeringan harus ada solusi yang permanen. Hanya diperlukan beberapa instrument diantaranya penelitian yang lebih lanjut. Tapi Insyaallah dengan ditemukannya sumber air yang handal di daerah Kecamatan Tenjo bisa membantu daerah lainnya yang berdekatan”, tandas Yani.

Laporan : (MEI/RIDO/)

Related posts

Tim SAR Sat Pol Air, Basarnas dan TNI AL Evakuasi Nelayan Kapal Tenggelam

Danramil 0607- 07/Warudoyong Hadiri Acara Khitanan Massal

Mini Event , Bupati Marwan” Pecarian Bakat Sekaligus Ngamumule Budaya Bangsa”