OPTIMALISASI LENGKUAS SEBAGAI BAHAN BAKU SERUM WAJAH DAN HAND SANITIZER

Tenjo merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kabupaten Bogor bagian barat. Masyarakat Tenjo sebagian berprofesi sebagai petani, menurut BPS (2018) lengkuas adalah komoditas dengan produksi paling tinggi yang mencapai 70.014,49 ton. Peningkatan produksi lengkuas terjadi karena harga jualnya yang mencapai 12.000/kg, namun saat ini harganya menurun drastis sehingga tidak sebanding dengan modal untuk penanaman. Selain itu, masyarakat juga tidak mengolahnya dan menjualnya sebagai bahan baku. Hal tersebut yang memicu komoditas lengkuas harganya semakin menurun.
Berdasarkan uraian tersebut, Fakultas Sains dan Teknologi – Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) hadir untuk mengatasi permasalahan yang ada di Tenjo melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Pelaksana kegiatan ini adalah Rini Yanuarti, S.Pi., M.Si sebagai ketua yang beranggotakan Nurfitriyana, S.Farm., M.Farm dan Eka Dipta, S.T., M.M. Solusi yang diberikan untuk mengatasinya adalah memberikan nilai tambah pada lengkuas sebagai bahan baku serum wajah dan hand sanitizer. Kegiatan dilaksanakan melalui program penyuluhan dan pelatihan bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Karang Taruna Bina Bhakti Mandiri yang berdomisili di Tenjo.
Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah anggota karang taruna bina bhakti mandiri dan warga sekitar yang memiliki minat terhadap rimpang lengkuas dan pemanfaatannya. Jumlah masyarakat yang berpartisipasi pada kegiatan ini adalah 20 orang. Berdasarkan hasil kuisioner, rata-rata masyarakat belum mengetahui kandungan, cara pengolahan rimpang, pemanfaatan lengkuas baik untuk pangan maupun non-pangan, terutama sebagai bahan baku serum wajah dan hand sanitizer. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian ini dilakukan penyuluhan optimalisasi pemanfaatan rimpang lengkuas dan pelatihan pembuatan serum wajah, hand sanitizer dan cara pengemasannya.
Pada kegiatan penyuluhan dibahas mengenai optimalisasi pemanfaatan rimpang lengkuas yang disampaikan oleh Rini Yanuarti, S.Pi., M.Si dan Aris Munandar, S.Pi., M.Si. Penyuluhan tersebut membahas mengenai senyawa bioaktif, cara pengolahan rimpang, dan pemanfaatannya pada bahan pangan dan non-pangan. Kegiatan selanjutnya dilakukan pelatihan pembuatan serum wajah, hand sanitizer dan cara pengemasannya. Nurfitriyana, S.Farm., M.Farm menyampaikan cara pembuatan produk tersebut mulai dari sediaan rimpang lengkuas hingga dihasilkan produk. Berdasarkan nilai tambahnya, maka produk serum wajah dan hand sanitizer harus dikemas sehingga nilai jualnya juga meningkat. Ginanjar Pratama, S.Pi., M.Si juga menambahkan bahwa pada kemasan harus dicantumkan merk, logo, dan pemilihan kemasan yang sesuai sebagai identitas dari produk tersebut.
Pada tahap selanjutnya, produk yang diproduksi dalam jumlah besar adalah hand sanitizer yang diharapkan dapat dijadikan untuk berwirausaha. Saat ini, produk tersebut disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengetahui manfaatnya. Pada kegiatan ini, tim pengabdian mengucapkan terima kasih kepada LPPM ISTA, ketua RT, ketua karang taruna bina bhakti mandiri dan seluruh warga Tenjo yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat.

Sumber: Rumah Pintar Leuit Elmu

Related posts

Ribuan Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak Kecamatan Cariu Meriahkan Hari Jadi Pramuka Ke-62

Meriahkan HUT Ke-78 RI, Katar Desa Karyamekar Gelar Berbagai Perlombaan

Muspika Kecamatan Ciampea Monitoring Acara MTQ