Bupati Malaka Berharap Program Revolusi Pertanian Lebih Ditingkatkan

NTT, INFODESAKU – Rapat evaluasi Revolusi Pertanian Malaka (RPM) yang merupakan program pro rakyat Pemerintah Kabupaten Malaka yang digelar di Aula Kantor Bupati, mendapat masukan dari berbagai kalangan.

“Program RPM tetap berkelanjutan karena sudah dilakukan evaluasi dan menemukan titik-titik kekurangan dan kelemahannya, untuk lebih diperkuat dari tahun ketahun. Dan di harapkan masyarakat memberikan respon positif dan mengikuti nasehat tim pakar supaya kita bisa beralih dari sistim pertanian tradisional menuju sistim pertanian modern, agar hasilnya berlimpah,” ungkap Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran.

Masih menurut Stefanus, Tanah kita tidak bertambah sehingga metodenya harus dipoles agar hasilnya berlimpah.

“Tanah kita tidak bertambah sehingga metodenya harus dipoles agar hasilnya berlimpah,” ujarnya yang disampaikan pada awak media.

Dirinya juga menuturkan, terkait implementasi RPM bagi masyarakat di pegunungan masih dikaji lagi tim pakar untuk kembangkan komoditi lain.

“Kita masih kaji dan mendengarkan nasehat tim pakar. Tanah yang bisa di cangkul akan di cangkul, tetapi tanah yang tidak bisa di cangkul akan diganti dengan komoditi lain sesuai kajian dan rekomendasi tim pakar RPM. Kita harus dengarkan nasehat dari tim pakar dalam melakukan kajian tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Heri Kota selaku Ketua Tim Pakar RPM mengatakan, bahwa Tim Ahli RPM Kabupaten Malaka tetap konsisten dan bekerja sesuai grand design yang sudah ada. Berbagai masukan terkait evaluasi RPM 2017 tetap diperhatikan untuk perbaikan dan penyempurnaan.

“Terkait RPM di desa-desa pegunungan justru mereka sangat taat mengadopsi tekhnologi penanaman jagung dengan sistim double track dan hasilnya tidak kalah dengan di fehan (dataran rata),” tuturnya.

Menurutnya, daerah pegunungan yang sukses menanam jagung tahun 2017/2018 yakni di Fatuaruin Kecamatan Sasitamean, Kapitan Meo di Kecamatan Laenmanen dan Kecamatan Io Kufeu. Hasil panenan disana cukup baik dan hasilnya pulir jagung besar-besar tidak kalah dengan Fehan.

“Mereka berhasil karena bisa mengadopsi teknologi penanaman yang ditawarkan tim ahli RPM,” tambahnya.

Masih kata Heri, Terkait permintaan Bupati Malaka untuk melakukan evaluasi implementasi di pegunungan kita akan lakukan kajian komoditi apa yang sesuai.

“Secara prinsip untuk jagung bisa diterapkan di pegunungan tetapi hanya panen satu kali, sehingga perlu ditambah komoditi lain sebagai penunjang.” pungkasnya.

Laporan : SERVINUS/TH

Related posts

Bupati Lampung Selatan Bersama Forkompimda Tanam Bawang Sekaligus Panen Semangka di Kebun Edukasi

Viral.! Wisata Terbaik di Lampung Selatan Raih Rekor Muri dan Juara Nasional ADWI 2023

OPTIMALISASI LENGKUAS SEBAGAI BAHAN BAKU SERUM WAJAH DAN HAND SANITIZER