PAMEKASAN, INFODESAKU – Forum lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pamekasan meminta Dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Hentikan Vaksin defteri di Kabupaten Pamekasan, yang dalam hal ini disampaikan oleh beberapa Ketua LSM dalam audensi tersebut di Aula Dinas Kesahatan di Jalan Stadion. Selasa, (20/02/2018).
Audensi yang dikakukan oleh beberapa aktivis Pamekasan ini bermula dari terjadinya kejadian luar Biasa (KLB) yang menimpa ratusan santri mengeluh Mual dan muntah setelah dilakukan vaksin beberapa hari yang lalu di Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan,
Turut hadir dalam audensi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan, beberapa dokter spesialis, Dokter Spesialis kejiwaan
Audensi dan diskusi tersebut berlangsung alot karena dokter dianggap terlalu meremehkan kasus massal tersebut, dan menganggapnya bukan dampak vaksin defteri.
“kemungkinan hal-hal tersebut bisa terjadi karena faktor histeria. Kondisi tersebut wajar terjadi karena ketakutan yang berlebihan,” jelas dr. Nur.
Sementara para Ketua LSM beranggapan, dengan banyaknya korban itu adalah malpraktek/tidak prosedural, dan terjadi kesalahan SOP dalam melakukan vaksinasi.
“Seperti contoh jadwal kegiatan vaksin yang tidak sesuai dengan pemberitahuan. Bahwa pada saat imunasisasi petugas dianggap melakukan kelalaian, misalnya ketika dilakukan imunisasi jarum suktik sudah kondisi terbuka dan berisi obat vaksin. Jadi dianggap itu tidak steril,” ujar salah satu ketua LSM.
Sri wahyuni Selaku Kepala Puskesmas kadur menyampaikan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan terlebih dahulu dengan mengundang Kepala Sekolah dan tokoh masyarakat setempat.
“Kami sudah melakukan sosialisasi dengan mengundang Kepala Sekokah dan beberapa tokoh masyarakat untuk soaialisasi terkait imunisasi defteri,” pungkasnya.
Laporan : Chalik/Ismail