SUMUT, INFODESAKU – Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyelenggarakan Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata, di Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Medan, Selasa- Kamis (14-16/7/2020).
Sebanyak 26 dosen dari 12 perguruan tinggi di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau hadir secara online dan offline sebagai peserta dalam kegiatan tersebut. Sementara ada 3 trainer dari tim Master Trainer Desa Wisata Kemenparekraf sebagai narsumber.
Turut hadir dalam kesempatan itu Direktur SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Wisnubawa Tarunajaya dan perwakilan Kemendes PDTT, Minarni Marbun.
Plt, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh saat membuka acara menyampaikan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Perguruan Tinggi untuk bekerjasama dengan Kemenparekraf dan stakeholders lain, khususnya dalam mensosialisasikan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviroment Suatinable) di era new normal.
“Selain untuk mengembangkan potensi produk yang ada di desa wisata,” ujar Frans.
Direktur SDM Pariwisata Wisnubawa mengatakan dalam program ini, semua pihak diharapkan mampu bekerjasama dan menyatukan sumberdaya yang dimiliki untuk mendampingi desa wisata.
“Tujuan program pendampingan ini untuk memfasilitasi akademisi dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Wisnu.
“Juga untuk mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis pendampingan oleh akademisi,” tegasnya.
Sementara itu Kadisbudpar Provinsi Sumatera Utara, Ria Teleum Benua, menyambut baik kegiatan tersebut karena ada banyak desa yang membutuhkan sentuhan akademisi. Terutama dengan adanya protokol kesehatan yang baru.
“Dimana masyarakat di desa membutuhkan sosialisasi bagaimana menjalankan kegiatan pariwisata di era new normal ini,” Pungkas Ria.
Laporan : RF/EPF