BOGOR, INFODESAKU – Tak sia-sia, kerja keras jajaran Panwaslu Kabupaten Bogor dalam melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipasif masyarakat dalam rangka pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta pemilihan bupati dan wakil bupati.
Dengan wilayah yang cukup luas serta personil yang minim, dihari kelima kegiatan sosialisasi yang dimulai sejak hari Selasa (06/03/2018) hingga Sabtu (10/03/2018) sudah dilaksanakan di 36 kecamatan, tinggal menyisakan 4 kecamatan dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
“Alhamdulillah, Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang direncanakan digelar di 40 kecamatan sudah mencapai 90% yang dilaksanakan, sosialisasi ini diikuti semua elemen masyarakat dari mulai pemula, tokoh masyarakat, kepala desa, ASN dan unsur masyarakat lainnya,” ungkap Burhanudin Komisioner Panwaslu Kabupaten Bogor kepada infodesaku.
Secara keseluruhan, Lanjut ia, acara yang di mulai dari Selasa hingga Sabtu ini terhitung sudah mencapai 36 kecamatan. Untuk itu, pihaknya berharap kegiatan ini betul-betul mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait hak mereka sebagi masyarakat untuk ikut mengawasi proses pemilu.
“Karena apa, dengan keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan ini, upaya pengawasan dalam pemilu ini akan maksimal. Sehingga diharapkan, ketika masyarakat menemukan dugaan pelanggaran itu bisa dilaporkan ke PPL, sehingga kita bisa meminimalisir terhadap dugaan-dugaan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pilkada ini,” ujarnya.
Lebih Lanjut, Burhan merasa bahwa kegiatan sosialisasi yang digelar selama ini belum optimal, karena keterbatasan anggaran yang tersedia. Namun, karena masih banyaknya pemilih-pemilih pemula yang belum tersentuh, maka Panwaslu ada rencana untuk melakukan go to school atau sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Sehingga pemilih pemula dapat tersentuh, dan jika ada kelompok masyarakat yang mengundang, kita pasti akan hadir memberikan sosialisasi pengawasan partisipatif ini. Saat ini, kita juga bekerjasama dengan Dispora, jadi ketika ada kegiatan-kegiatan kepemudaan kita libatkan sosialisasi pengawasan partisipatif seperti ini,” tandasanya.
Laporan : KN/IES