Presiden RI Sosialisasikan Pentingnya Makanan Bergizi Bagi Anak

SUKABUMI, INFODESAKU – Penyiapkan dan memberikan bahan makanan yang bergizi bagi anak setiap hari adalah hal yang sangat penting, terutama di masa-masa emas pertumbuhan anak. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo ketika meninjau langsung pemberian gizi makanan lokal untuk ibu hamil dan balita di Puskesmas Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.

Dalam acara tersebut makanan yang dicontohkan semuanya merupakan makanan lokal, seperti pepaya, ikan, telur, dan tempe. Presiden juga mengatakan bahwa program pemberian makanan tambahan bagi anak ini akan diintegrasikan dengan program pemerintah lainnya, seperti program dana desa dan program padat karya tunai.

Presiden sendiri tiba di tempat acara sekitar pukul 09.30 WIB. Disambut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, Wakil Bupati Sukabumi H. Adjo Sardjono, Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi H.Iyos Somantri serta jajaran perangkat daerah.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pada Minggu (8/4).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ia mengatakan, posyandu dan tim Penggerak PKK sangat diperlukan untuk mendukung pemberian gizi untuk anak-anak.

“Terutama pada usia ibu-ibu hamil sampai usia dua tahun yang menjadi kunci, yang menjadi umur emas. Karena di umur tersebut perkembangan otak itu 80 persen. Artinya kalau kita bisa benar-benar mengatasi ini sampai nantinya umur 2 tahun, kesehatan anak-anak kita ke depan akan baik. Kecerdasan anak-anak kita ke depan akan jadi lebih baik,” ujarnya.

Masih kata Jokowi lebih lanjut, dalam rangka kampanye makanan tambahan agar secara rutin seminggu sekali, paling tidak sebulan dua kali anak-anak kita ditimbang agar ketahuan kenaikan berat badannya. Agar ketahuan gizi anak-anak kita. Agar kita tahu stunting atau tidak.

“Ini akan kita integrasikan dengan dana desa, dengan padat karya tunai. Artinya, hasil yang didapatkan dari padat karya tunai itu bisa masuk terintegrasi ke urusan gizi. Termasuk juga misalnya dana desa, kemudian Kementerian PU juga masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, itu di dalamnya ada sanitasi.” pungkasnya.

Laporan : BEN/HS

Related posts

Dinas Perikanan Berkolaborasi Program SCG Asik Dan Imah

Petani Alpukat Sipit Kelawi, Asal Dusun Kayu Tabu Setiap Memanen Hasilnya Sangat Menjanjikan

Bangga, Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Lolos 5 Besar Lomba Desa Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2023