Tingkatkan Kesadaran Pariwisata Aparatur Pemerintah di Teluk Wondama, Kemenpar dan Disbudpar Papua Barat Gelar Workshop Sadar Wisata dan Sapta Pesona

PAPUA BARAT, INFODESAKU – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua Barat kembali menggelar Workshop Sadar Wisata dan Sapta Pesona bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pariwisata dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan sadar wisata dan pelayanan serta keterlibatan aparatur pemerintah dalam kegiatan pariwisata di daerahnya ini diadakan pada Kamis lalu (22/08) bertempat di Gedung Sasana Karya, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.

Workshop sehari ini dibuka oleh Bupati Teluk Wondama Bernadus A. Embari dan dihadiri 50 peserta yang berasal dari berbagai dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Wondama. Dalam sambutannya, Bernadus menyatakan terimakasih kepada Kemenpar atas terselenggaranya kegiatan ini. Tidak lupa Bernadus memaparkan sejumlah potensi pariwisata yang ada di kabupaten tersebut, selain juga menceritakan tentang kunjungan Presiden Jokowi beberapa waktu.

“Dalam kunjungan saat itu Presiden menanyakan apa saja kendala yang dihadapi kepariwisataan di Teluk Wondama, yang pada saat itu dijawab bahwa di daerah ini ada 3 (tiga) permasalahan utama yang belum terpecahkan, yaitu listrik, telekomunikasi dan transportasi. Dengan adanya workshop ini, diharapkan ketiga permasalahan utama tadi akan dapat bersama-sama dicarikan jalan keluarnya, karena pariwisata tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus bekerjasama dengan dinas lain dalam mengembangkannya.” ujarnya

Dalam workshop ini dihadirkan beberapa pembicara yang berasal dari Kemenpar, Disbudparprov dan akademisi. Dalam paparannya, salah satu narasumber yang berasal dari Widyaiswara Kemenpar, Suwanto, memaparkan bagaimana pariwisata saat ini lebih mengkosentrasikan pembangunannya ke daerah pedesaaan sehingga hasilnya dapat langsung dinikmati oleh masyarakat.

“Pariwisata itu cara yang relatif mudah, murah dan cepat untuk meningkatkan perekonomian di suatu daerah dan mensejahterakan masayarakatnya. Dengan fokus pembangunan ke desa-desa wisata, artinya masyarakat di desa yang diberdayakan. Masyarakat bertindak sebagai pelaku utama kegiatan pariwisata sehingga tidak sekedar menjadi penonton di daerahnya. Untuk bisa membangun desa-desa wisata yang unggul, jelas aspek 3A nya harus diperhatikan. Disinilah OPD terkait mempunyai peran dalam pembangunan pariwisata,” terangnya.

Setelah menyimak paparan materi dari para narasumber, semua peserta workshop dilibatkan dalam Focus Group Discussion (FGD) mengenai identifikasi kebutuhan di destinasi wisata. Kegiatan hari itu ditutup dengan foto bersama panitia, peserta dan narasumber.

Laporan : RF/EPF

Related posts

Bunda Literasi Lampung Selatan Hadiri Gerakan Indonesia Membaca Dan Kampung Literasi Desa Swasembada Sekolah

Pastikan Kesiapan Acara, Ketua PMI Provinsi Lampung Kembali Tinjau Lokasi Jumbara PMR ke-IX

Pimpin Apel, Staf Ahli PHP Kembali Ingatkan Kedisiplinan Pegawai