Pemdes Cintanegara Gelar Pelatihan Posyandu dan Pencegahan Stunting

GARUT, INFODESAKU – Berdasarkan peraturan Menteri Desa Nomor 16/ 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 memposisikan stanting sebagai salah satu di desa yang mendapatkan alokasi pendanaan, peraturan ini mengharuskan pemberian anggaran terhadap pelayanan gizi dan pencegahan stunting melalui pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan menyusui di posyandu.

Untuk mendukung program tersebut Pemdes Cintanegara gelar pelatihan kader Posyandu untuk bisa lebih optimal dalam melayani masyarakat terutama bisa lebih menguasai ilmu tentang pencegahan stunting di desa cintanagara bertempat di GOR lapang futsal Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut pada Kamis (12/12).

Kepala Desa Cintanegara, Yaya Sunarya mengatakan, Sebagai besar Posyandu yang seharusnya memberikan layanan 5 meja kurang kapasitas dalam memberikan edukasi penyuluhan dan konseling tumbuh kembang anak kepada ibu hamil dan orang tua pengasuh balita salah satu penyebabnya karena kader Posyandu tidak dibekali keterampilan tersebut.

“Jika tidak diperbaiki bukan tidak mungkin Posyandu akan kehilangan kepercayaan masyarakat. Padahal selain memberikan layanan gratis dengan tempat tinggal Posyandu bisa menjadi tempat para orang tua berkumpul untuk membagi halaman dalam merawat mengasuh balita,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas kader Desa anggarkan dana dari dana desa untuk pelatihan kapasitas kader Posyandu dan kader stanting.

“Selain itu Desa juga kita menganggarkan untuk pelatihan kapasitas Desa Siaga PKK kapasitas tutor guru PAUD pelatihan bumdes pelatihan BPD disabilitas pelatihan kapasitas Pemuda dan Olahraga serta pelatihan kapasitas perangkat desa perangkat desa,” terangnya.

Ditempat yang sama-sama, Camat Cigedug Mia Herlina, SPT,MSi, menyampaikan bahwa Posyandu merupakan Garda Utama pelayanan kesehatan berita di masyarakat, sesuai dengan tujuan dibentuknya posyandu adalah untuk percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) d dan angka kematian bayi (AKB) melalui pemberdayaan masyarakat, maka sasaran kegiatan Posyandu tidak hanya anak balita saja, tetapi juga melalui ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas.

“Kegiatan yang dilakukan di Posyandu terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi dan pencegahan serta penanggulangan diare,” ucapnya.

Masih menurut Mia, Peran kader Posyandu dalam penanggulangan stunting di masyarakat sangatlah penting, khususnya upaya pencegahan stunting pada masa balita melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang dilakukan 1 bulan sekali melalui pengisian kurva KMS, balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak jauh pada permasalahan pertumbuhan kronis atau stanting.

“Tujuan pelatihan kader Posyandu antara lain untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu dalam pengelolaan dan penyelenggaraan di Posyandu dan untuk meningkatkan wawasan kader Posyandu serta agar para kader tahu tugas pokok yang harus dikerjakan,” paparnya.

Masih kata Mia menambahkan, untuk mendukung program tersebut tidaklah dilakukan oleh para kader itu sendiri namun perlu juga peran serta dan dukungan dari RT,RW, tokoh masyarakat ,tokoh Agama serta masyaraka,” paparnya

“Dengan diadakan pelatihan kader Posyandu harapannya agar keadaan di desa Cintanagara khususnya dan umumnya di kecamatan Cigedug semakin tangguh dalam membantu pemerintah untuk mengatasi stunting sehingga bisa mengurangi bahkan kalau bisa terbebas dari stanting.” pungkasnya.

Laporan : Bang-bang/Bakti

Related posts

OPTIMALISASI LENGKUAS SEBAGAI BAHAN BAKU SERUM WAJAH DAN HAND SANITIZER

Pembukaan Survival, Bupati Event Berkelas Dunia Potensi Ekonomi Dan Pariwisata

Paguyuban Pajajaran Anyar Gelar Milangkala Kelima, Hadirkan Seni Budaya Nusantara