Tingkatkan SDM Pelaku Wisata Desa Ramea, Kemenpar Fasilitasi Akademisi UNMA Gelar Pelatihan

poto : Rin

PANDEGLANG, INFODESAKU – Kementerian Pariwisata RI memfasilitasi pelatihan SDM pelaku usaha pariwisata yang diselenggarakan akademisi UNMA (Universitas Mathlaul Anwar) dalam rangka Program Pendampingan Desa Wisata. Kegiatan tersebut dilaksanakan 8 Mei 2019 di Rumah Makan Cibaru Mandalawangi Pandeglang.

Adapun tujuan pelatihan tersebut untuk memberikan pemahaman seputar kepariwisataan kepada 50 pelaku wisata yang berasal dari Desa Wisata Ramea.

Rulyta Marsuri Rachma Esa yang mewakili Kemenpar dalam acara ini menyatakan bahwa Desa Rame amemiliki potensi yang apabila dikembangkan dan dikelola dengan baik akan mampu menjadi destinasi wisata yang unggul. Untuk mencapai hal tersebut, jelas kapasitas masyarakat sebagai pelaku usaha pariwisata di desa perlu ditingkatkan.

Diharapkan dengan masuknya akademisi UNMA sebagai pendamping desa, pembinaan bisa dilakukan secara intensif sehingga nantinya Desa Ramea bisa menjadi desa wisata yang maju dan mandiri, serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Saya berharap program pendampingan ini dilakukan secara berkelanjutan karena program semacam ini akan sangat berguna bagi peningkatan SDM masyarakat desa,” pungkasnya.

Desa Ramae merupakan salah satu desa wisata yang menjadi prioritas dan mendapat rekomendasi pendampingan di wilayah Kabupaten Pandeglang. Desa ini selain menawarkan wisata pedesaaan dengan kearifan lokalnya juga mempunyai beberapa objek wisata alam seperti Curug Leuwi Bumi yang terkenal keindahannya dan area persawahan terasering yang menghasilkan beras merah dan hitam.

Setelah ditetapkan sebagai desa wisata, Desa Ramea juga berusaha menambah objek wisatanya dengan menciptakan beberapa objek wisata buatan seperti area camping ground dan spot-spot selfie.

Dalam pelatihan sehari ini, para pelaku usaha pariwisata mendapatkan beberapa materi terkait pengelolaan usaha pariwisata serta pelayanan prima yang sangat berguna dalam menyambut dan melayani tamu.

Pada sesi pertama, peserta pelatihan mendapatkan materi sadar wisata dan pengelolaan akomodasi dari narasumber Ari Ekopriyanto, serta materi sadar wisata dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan oleh narasumber Tuti Rostianti Maulani. Adapun di sesi kedua, narasumber Nenden Suciyati Sartika mengejak peserta pelatihan untuk memahami bagaimana pelayanan prima dalam pariwisata dilakukan.

Salah satu narasumber, Ari Ekopriyanto, mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama UNMA berpartisipasi dalam Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang difasilitasi oleh Kemenpar. Adapun pemilihan Ramea sebagai Desa Wisata binaan adalah dengan mempertimbangkan kondisi desa Ramea yang menurutnya memiliki potensi wisata yang luar biasa untuk dikembangkan namun belum didukung oleh SDM yang mumpuni. Diharapkan dengan masuknya UNMA sebagai pendamping desa, SDM masyarakat sebagai pelaku utama pariwisata di desa dapat ditingkatkan sehingga Desa Ramea akan lebih maju dan pemberdayaan masyarakat bisa berjalan agar kesejahteraan masyarakat juga meningkat.

“Insya Allah ke depan bukan cuma dosennya yang turun untuk pendampingan dan pengabdian masyarakat, tapi mahasiswa juga akan kita libatkan lewat program KKN” ungkapnya.

Acara pelatihan ini ditutup dengan buka puasa bersama peserta, narasumber dan perwakilan Kemenpar. (Rin/Sep)

Related posts

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Tanah Jampea di Kepulauan Selayar Pulau Bergelimang Potensi Yang Tak ‘Terjamah’

Kopi Dukuh Tumbuh di Silayung Park Cibatu