Berdayakan Masyarakat Desa Wisata, Kemenpar dan Unbaja Adakan Pelatihan

LEBAK, INFODESAKU – Dalam rangka program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menggelar pelatihan desa wisata bagi 50 penggiat wisata yang berasal dari tiga desa wisata di Provinsi Banten yakni Desa Wisata Sukadiri Kota Serang, Desa Sawarna Kabupaten Lebak, dan Desa Jalatunda Kabupaten Serang.

Kegiatan bertajuk “Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendampingan Dalam Rangka Fasilitasi Pelatihan Masyarakat Desa Wisata” ini dilaksanakan oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM dan Hubungan Antara Lembaga bekerja sama dengan Universitas Banten Jaya (Unbaja) dan berlangsung selama sehari di Balai Desa Sawarna Kabupaten Lebak, Banten pada Sabtu (16/6/2019).

Materi yang diberikan pada program pelatihan dibawakan oleh perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unbaja, Serang, Banten. Hadir sebagai pemateri, Dekan FKIP Unbaja yang sekaligus Ketua Harian Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banten Chotibul Umam, dan perwakilan LPPM Unbaja Rizki Fathulloh. Pada sesi pertama, Chotibul Umam memberikan materi Pemanduan di Objek Wisata, sedangkan pada sesi berikutnya Rizki Fathulloh memaparkan tentang Digital Marketing.

Chotibul Umam mengatakan bahwa pemilihan kedua materi pelatihan tersebut didasarkan pada peran penting Pemaduan dan Pemasaran Digital pada kesuksesan sebuah desa wisata.

Dalam sambutannya, perwakilan Kemepar Ambar Rukmi menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan memberi angin segar dalam meningkatkan aktivitas-aktivitas pembangunan di desa wisata.

“Mudah-mudahan melalui usaha-usaha pariwisata yang dijalankan di desa wisata seperti homestay, kuliner, souvenir dan kepemanduan, perekonomian masyarakat di desa wisata bisa ditingkatkan.” ujarnya.

Diwawancarai secara terpisah, Chotibul Umam menyatakan apresiasinya terhadap Kemenpar atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan semacam ini sangat baik dilakukan karena secara langsung menyentuh masyarakat di desa sehingga ke depan program ini hendaknya dilanjutkan bahkan perlu ditingkatkan.

“Program pendampingan desa wisata ini bagus sekali karena mensinergikan unsur pentahelix yaitu pemerintah, akademisi dan masyarakat desa untuk secara aktif berperan serta dalam pembangunan desa wisata. Dengan berjalannya desa wisata, diharapkan masyarakat bisa diberdayakan dan kesejahteraannya juga akan semakin meningkat.” pungkasnya.

Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi ini diikuti oleh 6 (enam) perguruan tinggi negeri maupun swasta di Provinsi Banten dan akan berlangsung selama 4 bulan yaitu terhitung sejak bulan April sampai Juli 2019 dengan melibatkan belasan desa wisata rintisan dan berkembang yang berada di Provinsi Banten.

Laporan : Rin/Rai Kusbini/EPF

Related posts

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Raih Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden

Iwan Setiawan Optimis KLA Dapat Terwujud di Kabupaten Bogor Dengan Sinergitas dan Kolaboratif

Momentum HJB ke-541 Camat Sukamakmur Ajak Stakeholder Untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat