Tingkatkan Amenitas di Bengkulu, Kemenpar dan Dosen STP Trisakti Gelar Pelatihan Homestay

BENGKULU, INFODESAKU – Partisipasi aktif masyarakat sebagai salah satu unsur Pentahelix dalam pariwisata mutlak dibutuhkan dalam pembangunan destinasi yang berdaya saing. Hal ini dapat diwujudkan dengan terlibat dalam berbagai usaha pariwisata yang menunjang kemajuan pariwisata, diantaranya adalah homestay.

Bengkulu memiliki bentang alam yang indah, yang di dalamnya terdapat masyarakat dengan kebudayaannya yang unik. Bumi Rafflesia ini juga merupakan salah satu tempat bersejarah dimana Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia pernah hidup dalam pengasingan. Untuk itu tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa Bengkulu menyimpan potensi yang lengkap bagi pariwisata. Namun keindahan alam, kekayaan budaya dan jejak sejarah ini tentu saja tidak akan dapat berfungsi maksimal bila tidak dibarengi dengan sumber daya pelaku wisata yang mumpuni.

“Homestay yang termasuk dalam aspek amenitas merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi wisatawan sehingga diperlukan upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelolanya. Kita berharap homestay bisa dikelola secara profesional sehingga walaupun bukan hunian berbintang, wisatawan tetap merasa nyaman,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Irsan Setiawan dalam kegiatan pelatihan pengelola homestay yang diadakan Kamis (13-14/6) di Hotel Splash Bengkulu.

Dalam pelatihan tersebut Kemenpar mendatangkan akademisi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Rina Fitriana, sebagai narasumber. Rina menekankan bahwa homestay memiliki keunikan tersendiri yaitu adanya pembelajaran budaya diantara wisatawan dan pengelola.

“Betul bahwa homestay punya standar, tapi tidak semuanya harus disiapkan sekaligus. Mulai saja dulu dengan apa yang ada. Jadi Bapak Ibu jangan keburu khawatir soal sendok yang berapa stel atau spei yang sekian lapis. Bukan itu yang dicari wisatawan waktu nginap di homestay,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rina menceritakan pengalamannya menginap di beberapa homestay yang secara fasilitas minim akan tetapi memiliki pelayanan yang luar biasa.

“Walaupun ada kekurangan tetapi ada sebuah pelayanan atau service yang luar biasa sehingga membuat wisatawan puas dan dengan senang hati kembali menginap,” imbuhnya.

Sementara itu Sekda Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti, saat membuka kegiatan tersebut menyatakan bahwa Wonderful Bengkulu 2020 akan membuka kesempatan untuk penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat melalui usaha-usaha pariwisata. Nopian mengakui bahwa banyak kawasan wisata di Bengkulu masih minim fasilitas penginapan padahal aspek amenitas adalah unsur penting pariwisata dan bisa mendorong perekonomian masyarakat yang berada di sekitar destinasi wisata. Nopian juga menyoroti kurangnya sumber daya manusia dalam bidang pariwisata yang menurutnya bisa disiasati dengan mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi.

“Kerjasama dengan perguruan tinggi ini sebetulnya saling menguntungkan. Kita membutuhkan ahli pariwisata yang kompeten sedangkan para dosen juga membutuhkan tempat untuk mengabdikan ilmunya pada masyarakat.” pungkasnya.

Dalam kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 2 (dua) hari, sebanyak 50 peserta pelatihan yang berasal dari Kota/Kabupaten di Provinsi Bengkulu juga mendapat paparan mengenai pelayanan prima dan praktek yang berhubungan dengan pengelolaan homestay dari perwakilan PHRI setempat.

Laporan : EPF

Related posts

Iwan Setiawan Optimis KLA Dapat Terwujud di Kabupaten Bogor Dengan Sinergitas dan Kolaboratif

Momentum HJB ke-541 Camat Sukamakmur Ajak Stakeholder Untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Meriahkan HJB Ke-541, Desa Cijayanti Gelar Helaran Budaya Lestarikan Seni Budaya Sunda