PSBB Sukabumi Tidak Efektif, Masyarakat Masih Bebas Lakukan Aktivitas

SUKABUMI, INFODESAKU – Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial yang diberlakukan di 14 kecamatan Kabupaten Sukabumi tidak efektif.

Salah satu indikator yang menyatakan ketidak efektifan PSBB di Sukabumi adalah terjadinya lonjakan aktivitas masyarakat yang memadati pasar, pertokoan dan kios nyaris di seluruh pasar di Sukabumi.

Yudha Sukmagara menegaskan, hasil evaluasi penerapan PSBB parsial yang diterapkan selama tujuh hari terakhir dinilai tidak efektif berhasil, kedepan sambung Yudha, ada wacana pembatasan waktu operasional toko terutama toko yang seharusnya selama penerapan PSBB harus tutup sementara.

Rapat evaluasi bersama Bupati Sukabumi dan sejumlah Forkopimda serta 14 camat yang menerapkan PSBB ada wacana peningkatan PSBB salah satunya adalah pembatasan operasional jam buka tutup toko.

“Iya sekarang PSBB baru berlangsung 7 hari dan hasilnya tidak efektif perlu adanya minimalis jam operasi. Terutama toko-toko sandang. Seperti toko sepeda, elektronik dan baju. Akan tetapi jangan sampai PSBB ini diperpanjang. Kalau terus diperpanjang akan sampai kapan selesainya,” tegas Yudha.

Disinggung awak media terkait asumsi tingkat penyebaran Covid-19 yang masih cukup landai di Kabupaten Sukabumi, Yudha menepis hal tersebut.

“Hampir setiap hari jumlah ODP maupun PDP Covid-199, mengalami peningkatan yang sangat tajam. Bahkan, lebih dari delapan orang. Tentunya, ini bukan kurva landai dan sangat berbahaya,” tegas Dia.

Sebagai wakil rakyat Sukabumi, Yudha meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan peran aktif dan mendukung penerapan PSBB guna memutus penyebaran Covid-19.

“Penerapan PSBB di Jakarta cenderung berhasil dan jumlah pasien Covid-19, juga banyak penurunan. Untuk itu, kita perlu menirunya. Ini perlu dilakukan agar situasi dapat kembali normal,” tegas Yudha.

Berbeda dengan penerapan PSBB di Sukabumi, Yudha mengaku kaget ditengah penerapan PSBB masyarakat Sukabumi justru masih bebas melakukan aktivitas belanja di pasar.

“Masyarakat harus paham betul, harus lebih aware, dukung PSBB karena PSBB ini hanya butuh 14 hari saja, saya sudah bosan pakai masker ini, pengen cepat beres dan kembali hidup normal,” tegas Yudha.

Ditempat yang sama, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyatakan, untuk lebih memaksimalkan PSBB Pemkab Sukabumi senantiasa melakukan evaluasi untuk membahas kelemahan serta kebijakan yang akan diterapkan hingga 7 hari kedepan.

“Mencermati dilapangan bagaimana penerapan PSBB bisa memberikan perubahan di masyarakat, ada sih persentase (perubahan) sedikit. perlu sosialisasi lebih karena masyarakat menganggap PSBB tidak mereka yakini.” katanya.

Masih kata Bupati, pemerintah daerah terus berupaya menyinergikan semua pihak untuk bersama-sama memerangi dan memutus penyebaran virus corona melalui PSBB.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus bersinergi dan bersama sama. Terutama dalam penguatan sosialisasi kepada masyarakat,” tandasnya.

Disinggung awak media apakah akan dilakukan penambahan waktu PSBB dari rencana 14 hari, Marwan bersuara.

“Berdasarkan pengalaman ditempat (Kota) lain di tambah, liat saja nanti perkembangan dari penderita yang tertular Covid-19 seperti apa,” tutupnya.

 

Laporan : Dev/BA

Related posts

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik