Kemenparekraf Fasilitasi Akademisi dalam ToT Pendamping Desa Wisata

SUMSEL, INFODESAKU – Sebagai salah satu usaha untuk membangun desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia dan Perguruan Tinggi untuk berkolaborasi menyatukan sumberdaya yang masing-masing miliki untuk bersama membangun desa wisata melalui program “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan”.

Guna menyatukan persepsi para dosen yang akan turun ke desa dan sebagai kesempatan updating knowledge para dosen, Kemenparekraf menyelenggarakan pelatihan bertajuk Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata yang bertempat di Hotel Aston Palembang, Rabu-Jumat (8-10/7/2020).

Sebanyak 18 peserta dari 9 Perguruan Tinggi yang tersebar di Provinsi Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera Barat mengikuti kegiatan tersebut baik secara online maupun offline. Materi pada pelatihan kali ini disampaikan oleh 3 trainer yang berasal dari tim Master Trainer Desa Wisata Kemenparekraf.

Kapala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan saat membuka pelatihan ini menyatakan sangat mengapresiasi inisiatif Kemenparekraf, Kemendes PDTT dan Perguruan Tinggi yang terus berupaya meningkatkan kemajuan desa wisata dan masyarakatnya.

“Mudah-mudahan dengan ini masyarakat desa wisata bisa kembali bangkit pasca pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Direktur SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Wisnubawa Tarunajaya menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan peringkat desa wisata dan melahirkan produk unggulan dari masing-masing desa wisata sehingga melalui pelatihan ini para dosen dibekali pemahaman seputar pengembangan potensi produk wisata, selain juga materi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan wisata dalam era new normal.

“Sebetulnya ini saat yang tepat terjun ke masyarakat, karena masyarakat di desa wisata perlu mendapat pemahaman mengenai bagaimana penerapan prinsip-prinsip Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability dalam kegiatan wisata di daerahnya,” ujar Wisnu.

Pelatihan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, dimana setiap peserta, narasumber dan panitia yang terlibat mendapatkan rapid test terlebih dahulu sebelum pelatihan dimulai.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

11 Inovasi Yang Sukses Jadikan Desa Sukamaju Masuk 5 Besar Desa Terbaik Tingkat Jawa Barat Tahun 2023

Inovasi Salam Besti Signifikan Turunkan Angka Stunting, Desa Sukamaju Sukses Masuk 5 Besar Desa Terbaik Tingkat Jabar 2023

Inovasi “Mata Dewa” Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Wujudkan Data Desa Presisi