Genjot SDM Pengelola Desa Wisata, Kemenparekraf Fasilitasi Politeknik Negeri Lampung dalam Bimtek Pendampingan

LAMPUNG, INFODESAKU –Menindaklanjuti program Training of Trainers Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang telah diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia dan melibatkan sebanyak 109 (seratus sembilan) Perguruan Tinggi, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IA (Sumatera) di Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung (19/08/2020).

Kegiatan tersebut merupakan fasilitasi Kemenparekraf untuk Perguruan Tinggi dan Desa Wisata binaannya. Peserta Bimtek adalah 30 (tiga puluh) orang pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Sumber Agung, Sumur Putri, dan Pulau Pasaran, sedangkan Narasumber terdiri dari 3 (tiga) Akademisi yang berasal dari Politeknik Negeri Lampung, yaitu Anwar Rahman, Ali Murtopo, dan Dian Puspitasari, dengan moderator Damara Siregar. Dalam Bimtek kali ini peserta mendapatkan beberapa materi adaptasi kebiasaan baru di masa Pendemi Covid-19 yang meliputi Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE), Sapta Pesona dan Pelayanan Prima, serta materi pemasaran pariwisata mengenai Pengembangan Potensi Produk Desa Wisata yang terdiri dari Exploring, Packaging dan Presentation. Kesemua materi tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan ketiga desa wisata tadi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Edarwan, dalam sambutannya saat membuka Bimtek menyampaikan bahwa Dinas sangat menyambut baik kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata ini karena akan sangat berguna dalam meningkatkan kualitas SDM pengelola desa wisata (Pokdarwis) sehingga mereka memiliki kemampuan lebih baik dalam mengelola desa wisata dan memasarkannya dalam era kebiasaan baru saat ini.

“Saat ini di Pemerintah Lampung telah menetapkan Bakauheni sebagai Kawasan Wisata Terpadu seluas 250 ha dan Presiden Jokowi memberikan arahan untuk Lampung menjadi 3 (tiga) kawasan utama di luar Pulau Jawa untuk dibangun selain Labuan Bajo dan Likupang. Untuk itu pengembangan SDM Pariwisata di Lampung perlu digenjot dan disiapkan sebaik-baiknya agar memenuhi demand dari potensi lonjakan pariwisata di Lampung. Target Wisatawan Nusantara Lampung adalah 20% dari pengunjung di Bakauheni yang per tahun dapat mencapai 22 (dua puluh dua) juta orang,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Kemenparekraf yang diwakili oleh Fungsional Madya Desty Murniati menyatakan bahwa Kemenparekraf berkomitmen memfasilitasi pengembangan desa wisata melalui program Pendampingan Desa Wisata yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi.

“Dari tahapan yang sudah dilalui, Bimbingan Teknis menjadi tahapan setelah Pengajuan Proposal, Penandatanganan Kerjasama dan pelaksanaan Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata. Kami berharap semua program dapat ter-delivered ke Desa Wisata,” terangnya.

Pembukaan Bimtek ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Destinasi, Rahmat Haryadi, dan Kepala Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Erni, dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung.

Kegiatan Bimtek ini berlangsung selama sehari dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Sambut dan rayakan liburan sekolah di Banyuwangi bersama ASTON Banyuwangi

Melalui Musdes Tim Penyusun RKP Desa Mulai Dibentuk

Satu lagi Posyandu Diresmikan Kades Cimandala