Pemandu Wisata di Kabupaten Simalungun Dapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi dari Kemenparekraf

SUMUT, INFODESAKU – Dengan tujuan meningkatkan kompetensi Pemandu Desa Wisata agar mampu menerapkan konsep baru kepariwisataan di era new normal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia bidang Pemandu Desa Wisata yang dilaksanakan di Hotel Patra Comfort Simalungun-Sumatera Utara pada Selasa-Kamis (7-9/09/2020). Pelatihan ini diikuti oleh 50 (lima puluh) peserta yang berasal dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dan di Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan dibuka oleh Plt. Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenparekraf, Surana. Dalam kesempatan ini Surana menyatakan bahwa dalam memasuki era new normal ini diperlukan peningkatan kompetensi sesuai dengan yang disyaratkan untuk terciptanya pariwisata yang sehat, aman dan nyaman.

“Sebagai pelaku wisata yang bersentuhan langsung dengan wisatawan, pemandu wisata perlu memahami pentingnya CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) dalam melaksanakan kegiatan wisata agar dapat memberikan pelayanan yang bukan hanya nyaman tetapi juga menjamin kesehatan dan keamanan wisatawan,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Anson Napitupulu, dalam sambutannya menyampaikan sangat menyambut baik pelaksanaan kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pemandu Desa Wisata di Kawasan Toba dan diharapkan kepada seluruh peserta agar mengikuti materi-materi yang sangat bermanfaat di dalam pengelolaan kepemanduan di Desa Wisata.

“Semoga dengan pelatihan ini kompetensi pemandu di Desa Wisata dapat ditingkatkan sehingga lebih siap menghadapi era adaptasi kebiasaan baru,” pungkasnya.

Narasumber yang hadir adalah Kus Endro (Ketua DPD HPI Provinsi Sumatera Utara), Baguslan Harahap (Badan Otorita Danau Toba), Vitria Ariani (Universitas Bina Nusantara) serta Femmy Indriani Dalimunthe (Politeknik Pariwisata Medan). Adapun materi yang diberikan adalah Penerapan Konsep CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) dan Protokol Kesehatan dalam Kepemanduan, Konsep Baru Pemandu Desa Wisata, Konsep Baru Pelayanan Prima serta Pengembangan Potensi Produk Wisata yang terdiri dari Exploring, Packaging dan Presentation.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang mewajibkan seluruh peserta, narasumber dan panitia yang terlibat untuk terlebih dahulu melakukan tes rapid, menjaga jarak fisik dan memakai masker selama kegiatan berlangsung.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Bupati Sukabumi Hadiri Rapat Paripurna DPRD Sampaikan Dua Raperda

Wujudkan Kondusifitas Dalam Pilkades,Wabub Minta Panitia Dan Panwas Berkerja Sesuai Aturan

Puluhan Keluarga Penerima Manfaat Desa Nangka Terima BLT DD