Ciptakan Pilgub 2018 Aman dan Damai, Polres Blora Gandeng NU Dan Muhammadiyah

BLORA, INFODESAKU – Ciptakan Pilgub 2018 aman dan damai diwilayah Kabupaten Blora, Polres Blora laksanakan silaturohmi dengan tokoh NU dan Muhammdiyah se-Kabupaten Blora, di rumah makan Mr.Green Jepon, Blora. Selasa, (13/02).

Dalam acara tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolres Blora AKBP Saptono, Kasat Binmas AKP Sumaidi dan dihadiri oleh 16 Kapolsek dan jajarannya se-Kabupaten Blora. Selain itu sejumlah tokoh NU se-Kabupaten Blora, mulai dari Ketua NU Blora Ainur Rofiq serta ketua NU Kecamatan. Turut serta tokoh Muhammadiyah se-Kabupaten mulai dari ketua Muhammadiyah Blora Ngastoyo dan ketua Muhammdiyan kecamatan.

Dalama sambutannya, AKBP Saptono mengatakan, tujuan dari acara tersebut tidak lain adalah untuk mempererat talilaturohmi Polres Blora dengan tokoh NU dan tokoh Muhammadiyah di kabupaten Blora.

“Karena kedua Oraganisasi Islam ini (NU dan Muhammadiyah/red) merupakan oraganisasi Islam terbesar di Kabupaten Blora, bahkan se-Indonesia. Maka dari itu, saya mengajak tokoh-tokoh kedua oragnisasi ini untuk bersilaturohmi,” imbuh Saptono.

Pihaknya pun mengajak kedua organisasi tersebut untuk menolak paham Radikalisme, agar tidak masuk ke wilayah kabupaten Blora. Mengingat selama ini, dari Nu dan Muhammdiyah selalu mendukung tugas pihak aparat keamanan mulai dari Polisi dan TNI. Terkait Pilgub nanti, pihaknya tidak akan membatasi para kiyai untuk andil dalam Pilgub 2018 nanti.

” Saya ucapkan terima kasih banyak atas dukungan ini, semoga Kabupaten Blora aman dan kondusif. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama menolak paham-paham yang mengganggu persatuan bangsa Indonesia ini, Namun, saya berharap para kiyai tidak menggunakan unsur politik ketika berceramah, kalau untuk pribadi itu tidak masalah, karena itu hak kita sebagiai masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, ketua NU Blora Ainur Rofiq dalam sambutannya mengatakan, pihaknya pernah mengadakan musyawarah terkait tentang penanggulangan Radikalisme guna menciptakan Pilgub yang aman dan damai.

“Di Blora ini, Muhammadiyah dan NU tidak ada persoalan sama sekali, kita Non-Inkres. Menurut sejarah yang ada, kedua pendiri Muhamammadiyah dan NU, yaitu KH. Ahamad Dahlan dan KH. Hasyim Asyari itu satu perguruan. Dalam persoalan Pilgub ini, seluruh warga NU saya harap melakulan hak pilihnya dengan benar, dan kita akan dukung pelaksanaan Pilgub 2018 nanti. Insya Allah dengan do’a restu para kiyai, Pilgub nanti akan berjalan aman dan damai, khususnya di kabupaten Blora ini sendiri,” terangnya.

Sedangkan, Ngastoyo selaku ketua Muhammadiyah Blora membenarkan bahwa NU dan Muhammadiyah memang dulunya satu seperguruan. Maka dari itu di Indonesia ini, Muhammadiya dan NU saling mengisi satu sama yang lain.

“Tidak lain halnya di Blora ini, NU dan Muhammadiyah tidak permasalahan sama sekali, karena dalam bernegara kita punya dasar yaitu Pancasila. Oleh sebab itu, kita benar-benar menjaga jiwa nasionalisme yang tinggi,” ungkapnya.

“Kita punya komitmen, bahwa Pesta Demokrasi nanti harus sukses. Mari kita pilih Gubernur yang amanah dan tentunya bisa membawa Jawa Tengah sejahtera. Kalau perlu kita Sholat Istikharah untuk mencari pemimpin yang amanah. Kita sebagai kiyai boleh berpolitik, tapi harus berpolitik Amar Makruf Nahi Mungkar.” tutupnya.

Laporan : Riyan

Related posts

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional