Wujudkan Desa Sehat, Pelajar di Kiarasari Jadi Agent Of Change

BOGOR, INFODESAKU – Menuju Desa Sehat, semangat itulah yang tercermin dari puluhan pelajar SD, MI, MTs dan Alliyah yang ada di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor saat mengikuti kegiatan 5 Pilar STBM (Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang digagas KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) pada beberapa waktu lalu.

“Diharapkan dengan melibatkan para pelajar tersebut, mereka bisa menjadi Agent Of Change atau agen-agen perubahan. Sehingga keberadaan para pelajar, mereka dapat ikut mensosialisasikan disiplin menerapkan pola hidup sehat kepada orang tua dan seluruh keluarganya,” kata Nurodin Kepala Desa Kiarasari kepada infodesaku.co.id.

Dijelaskannya, Kiarasari mempunyai mimpi ingin menjadi desa sehat, kalau bicara desa sehat tentu sanitasi adalah hal yang paling utama. Bagaimana perilaku hidup yang bersih dan sehat, salah satunya berawal dari diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuah air besar sembarangan. Jadi sanitasi berbasis masyarakat atau STBM sebetulnya yang lebih erat mempengaruhi dari itu semua adalah tentu tidak hanya dari Penyediaan sarana.

“Kalau bicara penyediaan sarana ini harus bicara ipal komunal, ipal individual trus ada MCK. Bagaimana orang disediakan tempatnya untuk hal-hal tersebut tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana perilaku masyarakat di Desa kiarasari itu mau berubah. Yang tadinya suka buang air sambarangan, hari ini dan kedepan itu betul-betul buang air besar pada tempatnya. Artinya di tempat-tempat tertutup dan layak dilengkapi septik tank dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Harapannya, masih kata Nurodin atau biasa akrab disapa Jaro Peloy, kedepan semua masyarakat bersama pemerintah desa sama-sama memiliki sebuah kemauan kedepan untuk bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat itu merupakan satu komitmen bersama. Pemerintah tentu mendukung dari sisi kebijakan, menyiapkan dari sisi sarana dan prasarana.

“Masyarakat juga berupaya untuk hal-hal yang berkaitan dengan perilakunya, tidak lagi buang air besar sembarangan, buang sampah sembarangan, cuci tangan sebelum makan, sehingga desa sehat yany diharapkan itu bisa terwujud,” terangnya.

“Kami juga sedang ikut tren yang namanya 100 0 100, bagaimana 100% masyarakat terlayani air bersih, bagaimana 0% persen sanitasi yang tidak layak, 100% sanitasi yang layak, kalau istilah kerennya Dinas kesehatan itu adalah ODF ( Open Defecation Free),” pungkasnya menambahkan.

Laporan : KN

Related posts

Petani Alpukat Sipit Kelawi, Asal Dusun Kayu Tabu Setiap Memanen Hasilnya Sangat Menjanjikan

Bangga, Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Lolos 5 Besar Lomba Desa Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2023

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan