Aktivis Lingkungan Keluhkan Proyek PLPR, Ini Jawaban Kemenhub

SUKABUMI, INFODESAKU – Peroyek Pembangunan Laut Regional (PLPR) di Palabuhanratu Karang Pamulang, tepatnya di Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi hingga kini masih menuai kontroversi.

Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan untuk melihat kesiapan dan sudah sampai sejauh mana pembangunan dermaga tersebut, konon bahwa Presiden RI akan berkunjung ke Palabuhanratu, maka segala persiapanpun dilakukan. Rabu, (04/04/2018).

Peroyek Pembangunan Dermaga Laut Regional tersebut yang sudah menelan anggaran sekitar 100 milyar rupiah tersebut sehingga sampai saat ini masih menjadi buah bibir kritikan, salah satunya dari Aktifis Lingkungan Tony Elen, dirinya ingin ada yang mau di sampaikan terhadap Pak Menhub RI, Budi Karya Sumadi, namun karena mungkin beliau itukan orang sibuk sehingga saya tidak banyak yang bisa disampaikan cuma sedikit saya mempunyai gereget.

“Ada yang ingin saya sampaikan Kepada beliau, bahwa proyek ini sudah mengambil space publik tempat dimana masyarakat bersosialisasi dan wisata, terkait kerusakan lingkungan apakah tidak di perhatikan, sedangkan pemduduk asli saja yang bekerja di proyek tersebut hanya 3 orang,” ujarnya.

Masih kata Tony lebih lanjut, dirinya berharap, bahwa harapannya masih sama saja yaitu mengembalikan space publik seperti sedia kala sebagai sarana tempat sosialisasi masyarakat, tempat bermain masyarakat, tempat wisata nan murah bagi wisatawan lokal dan manca negara.

“Saya hanya ingin mengembalikan space publik seperti sebagai sarana tempat sosialisasi masyarakat, tempat bermain masyarakat, dan sebagai tempat pariwisata, karena usaha pariwisata juga kan bisa padat karya dan multy profesi tanpa harus merusak lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kemenhub RI, Budi Karya Sumadi menanggapi terkait polemik pembangunan proyek tersebut, ia mengatakan, pembangunan proyek juga bertujuan untuk kepentingan publik yang lebih besar dan kementrian tidak dapat mengutamakan kepentingan sektoral.

“Pembangunan proyek juga bertujuan untuk kepentingan publik yang lebih besar dan kementrian tidak dapat mengutamakan kepentingan sektoral bahwa dengan adanya pembangunan ini perekonomian masyarakat dapat meningkat serta menyerap padat karya.” jelasnya.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, adapun kekurangan tenaga pembanguan proyek ini saya minta untuk mengerahkan pekerja untuk merapikan proyek mulai hari jumat besok agar rapi saat kunjungan presiden.

“Karena keterbatasan tenaga saya minta penduduk warga disini dapat membantu pembangunan proyek tersebut, karena yang saya tahu penduduk asli hanya ada 3 orang, dan saya minta kalau bisa 100 orang untuk dikerahkan.” pungkasnya tegas.

Laporan : BA

Related posts

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata