Kopi Arabika Menjadi Komoditas Baru Petani Desa Sukatani

GARUT, INFODESAKU – Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan adalah salah satu desa yang berbatasan dengan Desa Cikandang, kecamatan Cikajang, Garut, dengan ketinggian daerah diatas 1000 meter diatas permukaan laut merupakan daerah yang sangat berpotensial untuk pertanian dan perkebunan.

Masyarakat desa Sukatani yang mayoritas petani sayuran kini mulai melirik kopi sebagai komoditas baru di wilayahnya, sehingga masayarakat membentuk kelompok tani dengan nama Mitra Putra Sukatani. Kelompok tersebut adalah satu kelompok tani yang bergerak di bidang perkopian yang telah berhasil merekrut 58 orang menjadi anggotanya sejak berdirinya kelompok tani kopi tersebut pada tahun 2010.

Asep Wawan selaku ketua kelompok tani kepada infodesaku menceritakan, bahwa sejak tahun 2010 dia telah merintis dengan beberapa rekannya mencoba menanam kopi didaerahnya dan kopi yang ditanam adalah jenis arabika sebab hanya jenis inilah yang mampu tumbuh di wilayahnya.

“Kelompok tani ini terbentuk sejak tahun 2010, awal mulanya saya merintis dengan beberapa rekan saya dengan mencoba menanam kopi yang berjenis arabika sebab hanya jenis ini saja yang mampu tumbuh di wilayah ini, dengan mempunyai ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut dan untuk jenis robusta hanya bisa tumbuh di bawah 1000 meter diatas permukaan laut ada dua jenis kopi di indonesia Arabika dan robusta namun Hanya Arabika saja yang mampu tumbuh dan subur di wilayah kami,” Tuturnya.

Masih kata Asep, Lebih lanjut ia menjelaskan, tentang jarak tanam dan luasannya untuk satu Ha itu 1500 pohon dengan jarak tanam 2m kali 2.5m dan ada 20 Ha yang sudah produktif .

“Untuk bisa dipanen dari mulai ditanam itu tiga tahun untuk satu pohon umur 3 sampai 5 tahun sekitar 2 kg/pohon sedangkan diatas 5 Tahun bisa 10 kg/pohon dengan harga petik hijau Rp 7000/kg dan petik merah Rp 8000/kg jadi untuk jarak tanam sekitar 2m kali 2.5 m dan untuk satu Ha sekitar 1500 pohon dan sekarang ada 20 Ha yang sudah produktif sedangkan untuk pemasaran kami langsung pasok ke mahkota kopi selanjutnya terserah mereka,” imbuhnya.

Ditempat terpisah, kepala bidang perkebunan pada Dinas Pertanian Garut, Haeruman memberikan keterangan, bahwa kelompok mitra putra Sukatani sudah dibantu baik berupa Unit pengolahan hasil (UPH) maupun mesin Vulver Dan Hueler itu thn 2016.

“Untuk saat ini Pemerintah Kabupaten Garut sudah membantu kelompok mitra Putra Sukatani dengan berupa unit pengolahan hasil (UPH) serta mesin Vulver dan Hueler pada tahun 2016, adapun untuk pengembangan itu di bantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.” pungkasnya.

Laporan : OKI

Related posts

Dinas Perikanan Berkolaborasi Program SCG Asik Dan Imah

Petani Alpukat Sipit Kelawi, Asal Dusun Kayu Tabu Setiap Memanen Hasilnya Sangat Menjanjikan

Bangga, Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Lolos 5 Besar Lomba Desa Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2023