Dana Desa Tingkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kecil

NTT, INFODESAKU – Sejak diberlakukannya UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang diikuti dengan adanya Dana Desa, salah satu contoh misalnya Desa yang merasakan manfaatnya itu masyarakat di Desa Umakatahan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Masyarakat Desa yang notabene banyak penduduknya bercocok tanam dalam bidang usaha pertanian dan pesawahan merasa terbantu dengan anggaran Dana Desa yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat.

“Sejak menjabat sebagai Kepala Desa Umakatahan pada 31 Desember 2013 lalu hingga saat ini baru merasakan dan bisa mengelola anggaran DD sebesar 1 M, yang dialokasikan untuk infrastruktur jalan guna membantu masyarakat di Desa kami yang sebagian besar mata pencahariannya bercocok tanam di pesawahan,” kata Yustinianus Muti, Kepala Desa Umakatahan saat ditemui  diruang kerjanya.

Masih kata Yustinianus, Ia menerangkan bahwa Alokasi Dana Desa Tahun 2015 sebesar Rp.200 juta untuk pembangunan jalan sepanjang 950 meter di area pesawahan.

“Tahun 2016 anggaran desa semakin meningkat, dialokasikan untuk Pembangunan dan Pemberdayaan sebesar Rp. 790.945.967,- sedangkan Tahun 2017  sebesar Rp. 800.008.000,-,” paparnya.

Terkait kebijakan penggunaan Dana Desa selama ini, dirinya mengatakan, lebih prioritaskan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat, yaitu perhatian terhadap luas area persawahan masyarakat dengan volume kurang lebih 275 Hektare.

“Tahun 2016 kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik meliputi Jalan usaha tani pesawahan yang terletak di Dusun Lolatar dengan volume pekerjaan 1.100 m, deker 4 Unit, sumur gali 14 unit, hand traktor 4 unit, mesin potong rumput 7 unit dan mesin rontok padi 4 unit. Sementara tahun 2017 Jalan Usaha Tani dengang volume pekerjaan 1.200 m, Drainase dengan volume 716 m, handtraktor 2 Unit dan Pelayanan Sosial Dasar (PSD),” terangnya.

Sementara itu, Benediktus Bau, salah satu warga Dusun Matai, merasa terbantu dengan dikucurkannya Dana Desa karena dulu untuk angkut padi atau jagung masih bersifat manual.

“Sekarang kita sudah menggunakan tenaga mesin berupa motor, mobil walaupun disewakan tapi kami masyarakat sangat terbantu dan merasakan manfaat yang lebih besar.” pungkasnya.

Laporan : SERFINUS SERAN/TH

Related posts

Dinas Perikanan Berkolaborasi Program SCG Asik Dan Imah

Petani Alpukat Sipit Kelawi, Asal Dusun Kayu Tabu Setiap Memanen Hasilnya Sangat Menjanjikan

Bangga, Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Lolos 5 Besar Lomba Desa Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2023