BOGOR, INFODESAKU – Melihat potensi secara lebih dekat, Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung memiliki bebereapa program prioritas yang dipercaya membawa dampak baik bagi warganya.
Program di Tahun 2018 ini, beberapa diantaranya dikhususkan pada peningkatan ekonomi dan keterlibatan masyarakat secara langsung melalui pemberdayaan yang dicanangkan dibawah payung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal tersebut sejalan dengan intruksi DPMD Kabupaten Bogor dimana setiap Desa di Kabupaten Bogor harus memibangun BUMDes.
Sebagai tahap awal, sebagian besar anggaran untuk BUMDes dialokasikan sebagai modal awal, dimana itu untuk pembelian peralatan dan juga penyiapan bangunan kantor, kata Kepala Desa Kalong Liud Jani Nurjaman kepada infodesaku saat ditemui di kantor desanya, Jumat (13/04/2018).
“Karena ini baru tahap awal, jadi anggaran yang ada di tahun ini sebagian besar digunakan untuk keperluan belanja modal, seperti bangunan dan alat-alat” ujarnya.
Dibidang pertanian, lanjut ia, dengan luas target 6 Hektare tanah non produktif yang sudah terinventarisir akan disulap menjadi lahan yang produktif dengan ditanami cabai sebagai pilihan terbaik sesuai kontur tanahnya.
“Dari pada lahan tersebut jadi tempat bersarang hama babi, maka kami coba menghubungi pemilik tanah untuk mengubah lahannya menjadi lahan produktif, baru 1 hektare sejauh ini dari perkiraan 6 hektare” jelasnya.
Selain itu, masih kata Jani, BUMDes ini juga nantinya mengelola bank sampah, jadi warganya dapat memanfaatkan sampah menjadi salah satu Hal yang bernilai ekonomis.
“Setidaknya, dari barang yang tidak terpakai atau tidak berharga, masyarakat diarahkan dan dibina sehingga dapat ikut menabung di bank Sampah dengan tabungan sampah yang ada,” terangnya.
Tak hanya itu saja, untuk membantu warganya, terutama yang mempunyai usaha sendiri, BUMDes ini akan melayani simpan pinjam.
“Tak jarang pemerintah desa sering menengahi warga yang terjerat dengan bank Keliling. Untuk itu kita coba adakan simpan pinjam. Namun untuk sementara, Kita berikan kepada yang udah mempunyai usaha sendiri, namun kesulitan dalam permodalan,” tandasnya.
Laporan : KN/AAS