Polsek Jepon dan Dinas Kesehatan Sosialisasikan Penyuluhan HIV/AIDS Kepada PSK

BLORA, INFODESAKU – Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana bersama Dinas Kesehatan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memberikan penyuluhan HIV/AIDS dalam rangka menyambut hari Kartini, kepada pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kampung Baru, Desa Geneng, Kecamatan Jepon. Kegiatan itu mendapat respon positif dari 50 PSK yang terdapat pada lokalisasi tersebut. Selasa (10/4/2018).

Kapolsek Jepon Polres Blora, AKP Sudarno, S.H melalui Bhabinkamtibmas Polsek Jepon, Brigadir Heri Purwanto menjelaskan, kegiatan ini langkah pencegahan (prefentif) dan Pengobatan (represif) yang di fokuskan pada penghuni lokalisasi tersebut.

“Sebagai warga binaan Desa Geneng, yang bertempat di lokalisasi Kampung Baru, hendaknya rajin mencari dan mengikuti akses informasi yang berkaitan dengan upaya Prefentif dan Represif, antisipasi penyakit menular AIDS maupun Virus HIV,” katanya.

Heri menambahkan, banyak dari warganya belum mengetahui perihal HIV/AIDS. Untuk itu, dirinya meminta dari  pemerintah melakukan pembinaan terus menerus.

“Saya berharap penyuluhan tentang HIV dan AIDS dapat terus berkelanjutan minimal sebulan sekali,” katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, Heri turut memberikan himbauan dan menyampaikan pesan Kamtibmas serta mengajak kepada seluruh warga lokalisasi Kampung Baru.

“Saya menghimbau agar warga selalu meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan masing-masing, dan mengajak warga untuk mensukseskan Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 serta menolak berbagai macam berita bohong (hoax),” paparnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan yang datang di lokasi tersebut hanya melakukan vaksin saja tanpa adanya penyuluhan.

“Selama ini, penghuni lokalisasi hanya diberi vaksin saja dan baru sekarang di adakan penyuluhan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Jepon Polres Blora, AKP Sudarno, S.H saat dikonfirmasi mengatakan, bahwasannya sangat mendukung sekali kegiatan penyuluhan semacam ini, semoga banyak manfaatnya karena sebagian besar masyarakat merasa awam tentang tanda-tanda seseorang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi seperti ini, para penguni lokalisasi agar selalu memantau kesehatannya dan segera berhenti bekerja sebagai WTS supaya terhindar dari bahaya HIV Aids.” pungkas AKP Sudarno.

Laporan : WIEN

Related posts

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional