Sedikit Harapan Buat Pak Gubernur Jabar, Jangan “Pupujien”

Penulis : Asep B. Kurnia (AA Maung)

Setelah masa kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Bapak  Ridwan Kamil berjalan beberapa dari semenjak terpilihnya di 2018 lalu, menurut kaca mata pandangan saya sebagai Warga Jawa Barat terasa belum nampak Perubahan yang sangat signifikan, meskipun saya lihat sudah banyak Penghargaan yang telah diterima, kalau tidak salah sudah puluhan Penghargaan  yang sudah diterima dan booming di Pemberitaan, semenjak dipimpin Beliau, tapi sayang menurut saya itu sekarang  terkesan “Ngan Pupujieun” apalah arti semua penghargaan itu tanpa secara real dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan belum mampu menaikan tingkat  kebahagian Masyarakat Jawa Barat pada umumnya sehingga betul-betul dapat dirasakan dan terasa langsung mangfaat serta dampak yang sudah dilakukan secara seutuhnya.

Mungkin ini dapat dimaklumi karena baru sebentar beliau Menjabat, mudah – mudahan kedepannya Pak Gubernur akan lebih jeli dalam melihat suatu permaslahan yang utama yang ada di Jawa Barat, juga tidak harus Bangga lebih dulu dengan suatu Penghargaan yang didapat hanya untuk sebuah Piagam atau Piala tapi manfaat yang dirasakan sangat tidak terasa atau sama sekali tidak dirasakan.

Makanya sudah sering saya katakan Jangan dibiasakan dan menjadi Budaya yang kurang baik  kalau kita  menganggap yang berharga dan dihargai itu hanyalah sebuah  “KERTAS“,

Hal ini sudah barang tentu Pak Gubernur sekarang  harus benar – benar  Fokus terlebih dahulu dengan masalah utama yang ada di Jawa Barat,  bukan seakan – akan terlihat  ditumpangi dulu kepentingan atau cita – cita Pribadi,  Akan tetapi sekarang ini yang harus diingat adalah  “Jagalah Amanah Rakyat ini Sebagai Gubernur  dan buat Masyarakat Bangga Bukan Kecewa”.

Setelah Masyrakat merasa Bangga mempunyai Gubernur yang yang tau akan permasalahan utama yang terjadi di Masyarakat maka Insya alloh andai nanti ingin jadi Presiden pun  saya rasa Warga Jawa Barat akan mendukungnya, tapi dengan sarat itu tadi masalah yang Utama cepat terselesaikan karena apabila ini tercapai maka otomatis indeks kebahagian  dan dukungan sebagai Presiden di masa mendatang dari Masyarakat akan datang dengan sendirinya.

Yang diharapkan sekarang ini  bukan banyak Launcing, dan banyak nya mendapat Penghargaan, baik Nasional ataupun Internasional, juga banyaknya dibangun Taman buat ber selfi serta hanya bersolek merias, dalam istilah jangan tong “Pok,pek, prak ,tapi baiknya dibalik dulu Prak, pek, pok”. Ada beberapa hal yang utama dari Permasalahan di Jawa Barat saat ini adalah :

  1. Gubernur harus Fokus di pembenahan citarum dan tatanan pembangunan yang diatur dengan ketat karena ini berkaitan dengan dampak bencana terutama Bencana Banjir, longsor yang makin menggila dan sangat dirasakan dampaknya terutama pada musim hujan.
  2. Lebih mengutamakan terlebih dahulu dalam Penyelesaian masalah Banjir, agar segera terpikirkan lebih cepat mungkin ini bisa sharing dengan yang lebih ahli dalam penanganannya. Terutama di titik yang sudah menjadi langganan Banjir seperti di dayeuh Kolot, daerah Bandung Timur dan beberapa daerah lainnya yang ada di Jawa Barat ini. Tentunya dengan bersinergi dengan Kepala Daerah yang ada di Jawa Barat.
  3. Pendidikan yang harus menjadi ciri khas Jawa Barat tidak hanya sekedar meluncurkan sebuah Program tapi harus mampu dan dengan konsisten dilaksanakan, akan terasa percuma banyak Launcing tapi dilaksanakan minim bahkan susah dilaksanakan bisa juga sulit dimengerti “Bener ceuk Urang kudu Bener Oge Ceuk Batur”, tapi jangan lupa dalam aturan dan kebijakan yang dikeluarkan selalu memihak kepada  Masyarakat karena hal ini kerap menjadi satu masalah.

Adapun  permasalahan yang  utama  yang mendesak dalam Pendidikan adalah :

  1. Infrastruktur yang harus terus ditambah untuk bangunan sekolah terutama yang jelas -jelas Bangunan sekolah disuatu wilayah yang masih kurang atau sangat jauh dijangkau serta kesetaraan Pasilitas yang ada disekolah agar semua sekolah yang ada dikampung dan di kota mempunyai Bangunan dan pasilitas yang sama.
  2. Adanya keseimbangan dalam pembangunan Sekolah dimana tempat -tempat dimana bangunan yang secara pisik tertinggal atau rusak harus lebih didahulukan untuk terus dibangun atau diperbaiki.
  3. Adanya kemudahan untuk mendapatkan pendidikan , tidak dibelenggu dengan sebuah aturan yang seakan untuk mengenyam Pendidikan terlalu rumit dan susah sehingga kesannya Masyarakat bukan mudah ingin Sekolah tapi serasa sangat susah dan merasa dipersulit sehingga kebingungan yang durasakan saat ingin bersekolah.

Itu mungkin sekelumit pandangan saya tentang keinginan saya Pribadi dan mungkin juga Warga Jawa Barat yang mungkin menjadi masukan yang Positif untuk menuju Jawa Barat JUARA

Related posts

Salurkan BLT DD, Kades Sindangjawa: Gunakan Untuk Kebutuhan Pokok

Kades Ciketak Pastikan Penyaluran BLT DD Tepat Sasaran

Pemdes Tengkujuh Mengadakan Pembinaan Aparatur Terkait Administrasi Desa