Jelang Lebaran, Ini Catatan Ombudsman Saat Sidak di Garut

GARUT, INFODESAKU – Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat melakukan sidak menjelang H-2 lebaran di Terminal Guntur Garut (3/6/2019). Sidak dilakukan oleh Asisten Ombudsman Sartika Dewi didampingi oleh Asisten Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas Kesehatan, Kadiskominfo, Dishub, dan Kepala Terminal Guntur Garut. Hal ini dilakukan Ombudsman untuk memastikan layanan publik tidak terhambat meskipun menjelang hari raya lebaran.

Hasil pantauan telah, ada 36 ribu pemudik yang telah tiba di Garut. Terdapat 3 armada bus utama yaitu Primajasa, Karunia Bakti dan MGI yang beroperasi di Terminal Garut. Kapasitas armada sejumlah 250 armada dengan operasional setiap harinya antara 180-200 keberangkatan penumpang.

Untuk laju penumpang tahun ini meningkat sebanyak 12% dari tahun sebelumnya. Dari segi layanan, Menurut Sartika Dewi standar pelayanan masih belum semua terpenuhi mengingat terminal Guntur Garut masih dalam tahap revitalisasi yang direncanakan selesai tahun 2023.

Sartika menambahkan ada beberapa catatan yg masih harus dilengkapi, diantaranya

  1. Sarana CCTV belum tersedia
  2. Lahan parkir yang masih belum terkelola dan terpusat sepenuhnya oleh Unit Terminal
  3. Petugas kebersihan Terminal baru terpenuhi 9 orang atau 50% dari total kebutuhan.
  4. Ruang Tunggu, Loket dan Tarif telah tersedia tetapi blum sepenuhnya beroperasi.

Dalam sidak ini, Pemda Garut juga membuka Posko Pelayanan Terpadu Lebaran yang terdiri dri 21 instansi  layanan dasar dan cepat tanggap. diantaranya layanan Kesehatan, Damkar, BPBD, Dishub, Satpol PP, PDAM, Disdukcapil, Dinsos, PUPR, Diskominfo, Disnakertrans, dinkes, dll. yang terpusat di Gedung Pendopo Garut.

Setiap Dinas membuat Piket kerja untuk memastikan layanan- layanan tersebut tetap berjalan selama libur lebaran.

Selain itu Dinas Kesehatan telah menyebar para petugasnya untuk Posko Kesehatann yang bertugas di 9 Titik Arus Mudik mulai dari Terminal Guntur, Malangbong, Limbangan, Leles, Kadungora dan Pusat perbelanjaan selama 24 jam dengan ketersediaan masing-masing posko kesehatan 2 petugas per shift dan 1 ambulance yang terhubung langsung dengan Puskesmas terdekat.

Selanjutnya terdapat 67 puskesmas yang tersebar di 42 kecamatan di Garut dan pada H-7 dan H+7 melaksanakan pelayanan secara 24 jam dengan dilengkapi total 87 ambulance. Selain itu, Pemerintah Garut juga menyediakan Fasilitas Ambulance Gratis bagi masyarakat kurang mampu dengan Call Center 119.

Selain Pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUD, BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi semua pemudik baik warga Garut maupun luar Garut dengan cukup menunjukkan Kartu BPJS nya saja. Namun di Pos-pos kesehatan yang terpantau hanya ada petugas dari dinkes dan puskesmas terdekat saja yang piket.

Terdapat 190 titik Pos Gatur yang dijaga oleh Dishub dan Polres Garut dari Total 8 UPTD Dishub. Namun demikian, hasil pantauan  Ombudsman petugas lapangan untuk dishub sendiri masih terbatas dengan cakupan wilayah layanan yang harus diamankan yaitu hanya ada 1 kompi atau kurang dari 100 orang petugas yang tersebar di Wilayah Garut dan Jalur Selatan.

Posko Terpadu Pelayanan Publik selama Lebaran juga dilaksanakan di masing-masing kecamatan.

pelayanan dasar lainnya yaitu  layanan PDAM yang dikelola oleh Perumda Tirta Intan, tetap berjalan untuk petugas  bagian Hubungan Pelanggan dan Penanganan Keluhan.

terdapat petugas yang standby atau on call jika terjadi keluhan atau kekurangan pasokan air semasa libur. Terdapat 4 armada tangki air yang laik jalan dengan kapasitas masing2 tangki sebanyak 4rb liter air untuk mengantisipasi terjadinya kurangan pasokan air.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari hasil sidak ini diketahui bahwa Posko Pelayanan Terpadu ini baru kali pertama dilaksanakan di Garut pada tahun ini.

 

Sumber : Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat (Asisten Ombudsman)

Laporan : Asep Apdar

Related posts

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik

Ini Kata Kades Agom Maryono Di Akhir-Akhir Jabatannya