GARUT, INFODESAKU – Geliat kopi di Kabupaten Garut beberapa tahun terakhir bergeliat cukup peset itu dibuktikan dengan menjamurnya kedai-kedai kopi diberbagai kecamatan. Namun haltersebut berbanding terbalik dengan kesejahtran petani kopi.
Menyikapi hal tersebut para pegiat kopi baik itu petani, roster, barista, owner dan para pecinta kopi, khususnya Garut utara mengadakan Brew bagi kopi dengan maksud tujuan untuk berdiskusi sekaligus mengedukasi dan memperkenalkan kopi lokal Garut, bertempat di alun-alun Balubur Limbangan. Sabtu, (10/8).
Bule seorang barista senior sekaligus inisiator acara mengungkapkan tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkenalkan kopi lokal sekaligus mengedukasi para penikmat kopi serta berdiskusi untuk mencari solusi agar pelaku dunia kopi sejahtra terutama para petani.
“Acara ini kali pertama diadakan di Garut utara semoga dengan acara ini para pelaku dunia kopi mulai dari hulu sampai hilir bisa sejahtra.” jelasnya.
Sementara tokoh pegiat kopi Husna Abdul Haris mengungkapkan untuk mewujudkan kesejahtraan pelaku kopi dari hulu kehilir perlu dilakukan revolusi kopi.
“Revolusi ini harus dilakukan mulai dari hulu sampai kehilir dengan bekerjasama semua pihak para pelaku, penikmat, dan pemerhati kopi untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai kopi yang berkuwalitas,” ungkapnya.
Masih ditempat yang sama Diki owner Buruan ngopi 131 mengapresiasi acara brew bagi kopi ini karena selain memberikan edukasi juga sebagai sara promosi kopi lokal yang bilamana diolah dengan benar maka akan menghasilkan kopi yang nikmat melebihi kopi import.
Acara tersebut dihadiri oleh oprasional manager filosofi coffee Fatin Perdana yang juga salah satu founders komunitas barista Indonesia.
Laporan: BHEGIN