Pemerintah Desa Laksana Abaikan Warga Penderita Struk Yang Tinggal DiGubuk

TANGERANG, INFODESAKU – Nasib Muhamad Iwan tak seberuntung yang lain Bapak tiga orang anak ini tinggal bersama anak istrinya disebuah rumah yang sangat tidak layak huni tidak hanya itu saja Muhamad Iwan pun mengalami sakit strok sejak tahun 2008 hingga sekarang belum sembuh , bapak tiga anak ini bersama istri Midah , menempati rumah reyot di Kampung Sungai Turi RT 02/ RW 010 Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji. Selasa, (26/11).

Muhamad Iwan mengungkapkan sakit stroke yang dideritanya sudah 11 tahun namun tak kunjung sembuh karena terkendala dengan biyaya pengobatan.

“Kami mohon kepada pemerintah agar membantu dalam pengobatan, supaya saya cepat sembuh, kami juga minta bantuan bedah rumah karena rumah saya sudah mau rubuh,” ungkapnya dengan nada memelas.

Midah istri dari Muhamad Iwan berharap pemerintah kabupaten, khusuanya bupati agar segera mengulurkan tangan membantu pengobatan suaminya yang terbaring tak berdaya selama 11 tahun.

“Saya mohon bapak bupati membantu pengobatan suami saya, saya sudah tidak sanggup lagi, hutang sudah besar buat berobat suami, saya belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah,” harap Midah sambil menangis.

Ditempat yang sama Ana tetangga keluarga Muhamad Iwan menjelaskan, dirinya sangat prihatin melihat keluarga Muhamad Iwan dan Midah, kita sebagai tetangganya tidak bisa membantu dikarenakan dirinya juga sama orang tidak mampu dan tidak tahu bagaimana cara membantu tetangganya itu.

Dari pemerintah desa sendiri tidak ada kepedulian untuk membantu padahal sudah sering laporan kepada ketua RT dan RW tapi tidak ada tanggapan.

“Semoga pemerintah terketuk nuraninya dan mebantu keluarga Muhamad Iwan, kasihan sakitnya sudah lama dan rumahnya sudah mau roboh,” ungkap Ana.

Ana juga menegaskan jangankan untuk membangun rumah atau berobat sedangkan buat makan saja mengandalkan istinya dengan kerja serabutan yang dibayar hanya Rp. 20.000,00/ hari itupun kalau ada yang menyuruh.

“Untuk makan sehari-hari mengandalkan istrinya yang kerja serabutan dengan penghasilan Rp. 20.000,00/ hari itupun kalau ada yang nyuruh,” tegasnya.

 

Laporan : Marwan/ Wiji Lastini

Related posts

Pentas PAI Tingkat Jabar, BUPATI” Lahirkan Generasi Bangsa Berkuwalitas Perkuat Nilai Akidah DI Era Moderensasi”

Pemerintahan Desa Kecapi Melaksanakan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu

Penyaluran BLT DD Tahap II Tahun 2023 Desa Tugumulyo Berjalan Kondusif