Kedelai Melambung Tinggi Pengrajin Tahu Tempe Terancam Gulung Tikar

CIMAHI, INFODESAKU– Kenaikan harga kedelai impor dari Rp 6.600 menjadi Rp 8.100 per kilogram sangat berdampak pada menurunnya produksi hingga 40 persen

Kedelai impor sebagai bahan baku tahu dan tempe naik sejak 2 bulan terakhir. Dulu harganya hanya Rp 6.400 per kilogram.

Dampak kenaikan harga kedelai impor bagi kalangan pengrajin tahu tempe yang kebanyakan industri rumah tangga terpaksa mengurangi produksi hingga 40 persen.

“Sebelumnya, kami membutuhkan kedelai impor untuk produksi dalam sehari berkisar 700 kilogram hingga 800 kilogram. Namun, sejak kedelai impor naik, kami hanya produksi 400 kilogram hingga 500 kilogram dalam sehari,” Tutur Iis Nata, salah satu pengrajin tahu tempe Family Si IciKiwir Cibuntu.

Meski terjadi kenaikan bahan baku kedelai, produksi tahu tetap berjalan normal guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun begitu, keuntungan didapat dr produksi berkurang.

“Harga kedelai impor mengalami peningkatan. Sementara, harga jual tahu dan Tempe tidak naik, namun walaupun keuntungan tipis yang penting jangan sampai rugi dan kami produksi hanya untuk memenuhi permintaan masyarakat serta menjaga pelanggan tidak lari,” Tutur Iis Nata.

Namun demikian kalangan pengrajin tahu yakin tidak akan mampu bertahan jika harga kedelai impor naik sampai menjadi Rp 8.300 per kilogram. Sebab, biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual.

Oleh karena itu, kami para pengrajin mengharapkan pemerintah dapat menekan harga kedelai impor hingga posisi normal yakni Rp 6.800 per kilogram.

“Dalam kondisi harga kedelai saat ini yakni Rp 8.100 per kilogram, harga penjualan tahu untuk konsumsi masyarakat masih stabil.

Namun Jika harga kedelai mencapai Rp 8.300 per kilogram, kemungkinan usaha tahu dan tempe akan tutup atau mogok produksi,dari pada harus gulung tikar.

Seharusnya Pemerintah segera bertindak, mengingat tahu tempe merupakan bahan pokok yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat kecil dan menengah, dan sudah menjadi kebutuhan Dasar bagi masyarakat Jawa Barat.

Laporan: Rus / Hermawan.

Related posts

IPSM Kecamatan Ciampea Adakan Diskusi Koordinasi Antar Pengurus

Lomba Olahan Pangan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor 541 Kecamatan Sukaraja

Dampingi Pembagian BLT DD, Begini Kata Petugas Pengamanan