“Kadang Mereka Pertaruhkan Nyawa Atas Nama Hak Atau Nilai Kemanusiaan Yang Terinjak”

Nanar mataku menatap potret ini, beberapa kali  kuseka pada kedua sudutnya. Ada rasa haru,  prihatin,  bahkan welas meretas tiba-tiba dan meremas bebas lipatan kenangan yang selama ini tersimpan bagai emas

Sejatinya, tak sekali, dua kali dengan mereka, bersama menantang hirarki, yang  anarki  untuk mencari  jawab atas  tanya rakyat. Tak terbilang cemas dan rasa takut tewas,  setelah berkeras meretas batas rahasia pejabat yang mengangkangi  kebenaran rakyat..

Bahkan  sesekali kukerahkan nyali yang tak seberapa dan mengepal buku jari demi mereka ini, yang masih menyebutku kakanda hingga kini..

Namun, dari semua rekam jejak mereka,  tak pernah punya nilai dibenak banyak pihak. Bahkan ujaran khalayak  terkadang menyakitkan, menuding hingga memberaikan sum-sum kepedihan..

Wartawan – waryawan muda ini, seolah tanpa beban, abai terhadap segala cerca , dari yang kelakar hingga yang vulgar…

Wartawan – wartawan muda ini, meski harus saling nombok dana buat isi tangki motor, meski tanggung rente buat segelas kopi. Meraka harus rela saling jemput  antar. Mereka tetap bekerja. K arena mereka amat mahfum bahwa tak banyak yang sanggup mengemban  beban seberat mereka…

Salut, salut untuk kalian

Adam Kawilarang

Related posts

Salurkan BLT DD, Kades Sindangjawa: Gunakan Untuk Kebutuhan Pokok

Kades Ciketak Pastikan Penyaluran BLT DD Tepat Sasaran

Pemdes Tengkujuh Mengadakan Pembinaan Aparatur Terkait Administrasi Desa