Hadapi New Normal, Kemenparekraf Tingkatkan SDM Pengelola Desa Wisata di Balige Sumatera Utara

SUMUT, INFODESAKU – Dalam mempersiapkan Desa Wisata menghadapi era kebiasaan baru dan menambah kompetensi pengelola dalam pengembangan produk unggulan, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan, “Kegiatan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pengembangan Potensi Desa Wisata” bertempat di Hotel Labersa Balige pada Selasa, (18/08/2020)

Acara dibuka oleh Kadispar Kabupaten Toba, Jhon Piter Silalahi, yang dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa Surat Keputusan Bupati Toba No.518 tahun 2018 telah menetapkan pembentukan 35 (tiga puluh lima) Desa Wisata di Kabupaten Toba dan 25 (dua puluh lima) diantaranya berada di pinggir pantai.

“Terdapat banyak potensi di Desa-Desa Wisata kita, diantaranya Pantai Simanjuntak, Galeri Ulos di Dusun Lintong Nihuta dan Tuktuk Simandi (bongkahan batu besar seperti orang termenung) di Desa Wisata Meat. Lalu kita juga memiliki Festival Pesta Panen/Great Harvest Festival yang dihadiri puluhan mahasiswa dari Ceko di Desa Wisata Jangga Dolok, dan Pusat Kuliner di Desa Wisata Lumban bulbul, serta masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun membutuhkan usaha kita bersama untuk mengembangkannya, “ ujarnya.

Dalam sambutan perwakilan Kemenparekraf, Fungsional Madya Rinto Taufik Simbolon, disampaikan bahwa Pariwisata merupakan penghasil devisa Negara urutan ketiga dan ke depan diharapkan akan menjadi penghasil devisa terbesar.

“Di era presiden Joko Widodo pembangunan di mulai dari, oleh dan untuk rakyat. Hal ini berarti pembangunan di mulai dari bawah hingga keatas, agar tidak ada lagi migrasi masyarakat dari desa ke kota seperti di era tahun 70an dan 80an,” terangnya.

Pelatihan ini menampilkan Narasumber Diana Simanjuntak dari STIEPAR YAPARI Bandung dan Rahmat Darmawan dari Politeknik Pariwisata Medan, dengan peserta sebanyak 50 (lima pulu) orang yang merupakan perwakilan dari Desa Wisata Meat, Jangga Dolok, dan Lumban BulBul. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability), Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan Pengembangan Potensi Produk Desa Wisata, yang kesemuanya diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan di beberapa Desa Wisata tersebut.

Acara pelatihan sehari ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid pada semua peserta, narasumber dan peserta, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan, pemakaian masker serta penerapan jaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Salurkan BLT DD, Kades Sindangjawa: Gunakan Untuk Kebutuhan Pokok

Kades Ciketak Pastikan Penyaluran BLT DD Tepat Sasaran

Pemdes Tengkujuh Mengadakan Pembinaan Aparatur Terkait Administrasi Desa