Majukan Desa Wisata di NTB, Kemenparekraf Gandeng Perguruan Tinggi dalam Bimtek Pendampingan

NTB, INFODESAKU – Untuk memaksimalkan peran akademisi sebagai salah satu pihak dalam pentahelix pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng 109 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dalam sebuah program pendampingan Desa Wisata. Menindaklanjuti Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata yang telah dilaksanakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali memfasilitasi 4 (empat) Perguruan Tinggi yang terlibat, yaitu Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas 45 Mataram, Universitas Islam Negeri Mataram, dan Universitas Islam Al-Azhar Mataram, dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata Wilayah Regional IIB (Nusa Tenggara Barat), yang telah dilaksanakan serentak di Hotel Lombok Astoria (18-19/08/2020)

Kegiatan tersebut diikuti oleh 120 (seratus dua puluh) peserta yang berasal dari pengelola Desa Wisata (Kepala Desa, perwakilan Badan Usaha Milik Desa, perwakilan Kelompok Sadar Wisata, Remaja Desa) di 4 (empat) desa yaitu Desa Kekeri binaan Universitas Muhammadiyah Mataram, Desa Jeringo binaan Universitas 45 Mataram, Desa Aik Bual binaan Universitas Islam Negeri Mataram, dan Desa Mekarsari binaan Universitas Islam Al-Azhar Mataram. Sedangkan Narasumber dalam Bimtek ini berasal dari Perguruan Tinggi yang mendampingi masing-masing desa. Dalam kesempatan kali ini peserta Bimtek mendapatkan materi adaptasi kebiasaan baru di masa Pendemi Covid-19 yaitu materi Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE), Sapta Pesona dan Pelayanan Prima, serta materi Pengembangan Potensi Produk Desa Wisata yang terdiri dari Exploring, Packaging dan Presentation. Beberapa materi ini nantinya dapat diimplementasikan di Desa Wisata masing-masing agar semua Desa Wisata tadi dapat naik peringkat dan pada akhirnya menjadi Desa Wisata yang mandiri dan mampu mensejahterakan masyarakatnya.

Bimtek ini secara resmi dibuka oleh Perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemeparekraf (Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Regional IIB) yang dalam sambutannya menyatakan bahwa program ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bersinergi lebih baik lagi. Desa membutuhkan pelatihan-pelatihan yang dapat diberikan oleh Akademisi, sebaliknya, Desa pun dapat menjadi sebuah laboratorium Akademisi untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang merupakan dua pilar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pembukaan Bimtek dihadiri pula Rektor dari masing-masing Perguruan Tinggi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik. Setelah pelaksanaan Bimtek, Perguruan Tinggi diharapkan menjalankan program Pendampingan Desa Wisata hingga saat penilaian di bulan Oktober 2020. 20 (dua puluh) besar Desa Wisata yang dianggap paling berhasil dalam pendampingan ini akan diberikan apresiasi pada bulan November 2020.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik

Ini Kata Kades Agom Maryono Di Akhir-Akhir Jabatannya