Pemandu Wisata di Likupang dan Bitung Dapatkan Pelatihan Interpretasi Kepemanduan dari Kemenparekraf

SULUT, INFODESAKU – Untuk meningkatkan kompetensi pemandu wisata di Daerah Super Prioritas (DSP) Likupang dan Bitung, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar acara bertajuk, “Pelatihan Interpretasi Kepemanduan bagi Pemandu Wisata Wilayah Regional IIA (DSP Likupang dan Bitung)” yang telah dilaksanakan di Hotel Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Manado (2-3/09/2020)

Acara yang diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang terdiri dari para pemandu wisata dan pengelola wisata dari DSP Likupang (Desa Bahoi, Desa Pulisan, Desa Wineru, Marinsow), serta Kota Bitung (Desa Pintu Kota Kecil, Desa Batu Putih) ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi (Kadisparprov) Sulawesi Utara Hendri Keitjili, yang menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf atas terselenggaranya pelatihan pemandu wisata ini.

“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan semacam ini para pemandu wisata dan pengelola desa wisata mampu untuk tetap semangat dan terus menggali potensi pariwisata yang ada di desa wisatanya masing-masing untuk dijadikan produk-produk yang dapat dijual,” ungkapnya pada para peserta.

Materi yang diberikan antara lain meliputi hospitality dalam kepemanduan, teknik kepemanduan bidang (alam, budaya dan kuliner) sesuai dengan apa yang ada di destinasi, potensi produk wisata, dan sebagainya. Narasumber pelatihan ini berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang mewakili industri, yaitu Patricia Nancy Mawekeire dan Fandy Yelfi Wuisan, dan Akademisi dari Politeknik Pariwisata Makassar, Buntu Marannu.

Perwakilan Kemenparekraf yaitu Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional II Reza Rahmana Kaloka dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk melatih para pemandu agar mampu menginterpretasikan potensi dan keragaman budaya serta kearifan lokal yang dimiliki daerahnya kepada wisatawan, yang dikemas dengan teknik-teknik yang up to date, dan menarik, serta dapat memberikan pelayanan berkualitas.

“Karena pemandu wisata merupakan garda terdepan dan menjadi cerminan kualitas pelayanan pariwisata di mata wisatawan, kami berharap melalui pelatihan ini maka kompetensi pemandu wisata dapat ditingkatkan sehingga bisa secara professional melakukan tugasnya dengan lebih baik lagi,” terangnya.

Seluruh kegiatan dalam pelatihan ini dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan yang terdiri atas rapid tes dan 3 M, yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak fisik antara sesama peserta selama pelatihan berlangsung.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Pemkab Sukabumi Gelar HPN Tahun 2023, ” Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”

Tingkatkan Transparansi, Pj Bupati Brebes Minta Kades Buat LHKPN

WABUP Hadiri Rapat PARIPURNA DPRD, Laporan Masa Sidang Ke 1 Dan Penyampaian Nota Pengantar RAPERDA